29.5 C
Mataram
Senin, 30 September 2024
BerandaBerita UtamaWagub NTB Soroti Karangan Bunga Sebagai Ucapan Selamat, Bisa Tambah Jumlah Sampah

Wagub NTB Soroti Karangan Bunga Sebagai Ucapan Selamat, Bisa Tambah Jumlah Sampah

Mataram (Inside Lombok) – Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalillah kembali menyoroti penggunaan karangan bunga sebagai ucapan selamat pada seremoni tertentu. Pasalnya, pengiriman karangan bunga dinilai akan menambah jumlah sampah yang dihasilkan.

“Itu karangan bunganya berapa kilo? Berapa Styrofoam, buangnya di mana, naruhnya dimana?” tanya Rohmi saat Sosialisasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, Selasa (22/8) pagi.

Ia mengatakan, karangan bunga biasanya dikirim oleh masyarakat ketika ada tokoh yang meninggal dunia atau ucapan selamat lainnya. Bahkan seringkali karangan bunga yang dikirim memenuhi jalan.

Dengan kondisi tersebut, Pemprov NTB sudah mengeluarkan surat edaran agar mengganti karangan bunga dengan pohon buah atau bunga dan lainnya yang memiliki manfaat. “Yang menerima senang karena dapat oksigen, tempatnya juga indah dan bisa tanah lama,” ujarnya.

- Advertisement -

Meski sudah ada surat edaran, upaya untuk mengganti karangan bunga dengan barang yang bermanfaat lainnya diakui tidak mudah. Agar lebih mudah mengawasi, aturan ini diterapkan di lingkup Pemprov NTB. Sementara untuk kabupaten/kota yang lain akan diterapkan secara bertahap.

“Untuk mudah kenakan sanksi itu di lingkup pemprov, SMA/SMK yang ada di bawah pemprov lebih mudah diintervensi,” ucapnya. Tidak itu saja, Rohmi juga menegaskan agar masing-masing OPD lingkup Pemprov NTB sudah harus menerapkan eco office.

Program eco office ini, harus mulai memilah sampah dan mengencerkan reboisasi atau penghijauan. Rohmi pun meminta agar penanaman pohon harus makin digencarkan, untuk bisa menghasilkan udara yang bersih. “Tanam pohon, tanam pohon hasilkan oksigen. Kemudian hemat energi, hemat air itu harus diterapkan di Pemprov NTB,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga menekankan agar tidak ada lagi acara pelepasan balon pada saat agenda-agenda resmi. Namun bisa dialihkan untuk kegiatan yang bisa bermanfaat ke depannya seperti penanaman pohon.

“Tanam pohon, bersih pantai hal-hal yang berbau lingkungan yang manfaatnya tidak saat seremonial itu saja tapi terus bisa dirasakan manfaatnya,” katanya. (azm)

- Advertisement -


Berita Populer