Mataram (Inside Lombok) – Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh meresmikan “Kampung PLN Bangket” di Lingkungan Peresak Tempit, Kecamatan Ampenan, yang merupakan salah satu program bina lingkungan PT PLN (Perseo) UP3 Mataram bekerja sama dengan Yayasan Tangan Berbagi Indonesia.
Kegiatan peresmian “Kampung PLN Bangket” ditandai dengan pengguntingan pita oleh Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh didampingi Manager PT PLN (Perseo) UP3 Mataram Dony N Gustiarsyah dan Dewan Pembina Yayasan Tangan Berbagi Indonesia Dr Lahmuddin Zuhri, dan sejumlah jajaran dari Pemerintah Kota Mataram di Mataram, Jumat.
Wali kota seusai melakukan kunjungan di kawasan tersebut mengatakan, program yang dilaksanakan PLN ini memberikan banyak manfaat positif untuk menjadikan Lingkungan Peresak Tempit menjadi lebih cantik dan warganya dibina.
“Lingkungan ini dipilih menjadi binaan PLN, karena warga sangat patuh dan taat hukum tidak ada pemasangan ilegal,” sebutnya.
Beberapa program pembinaan yang dilaksanakan PLN pada kawasan tersebut adalah, penataan jalan dengan membuat mural, pemasangan lampu, dan penanganan sampah sekaligus untuk mendukung program zero waste, dan pemberian bantuan kepada 100 kaum dhuafa dan yatim piatu sebesar Rp10 juta.
“Ini menjadi satu motivasi bagi generasi kita agar ke depan bisa memiliki perhatian terhadap lingkungan. Karena itu, BUMN-BUMN lainnya, kita harapkan bisa mengarahkan dana CSR untuk melaksanakan program serupa,” katanya.
Terkait dengan itu, wali kota berharap setelah pencanangan ini, masyarakat dapat menjaga fasilitas-fasilitas yang telah disediakan sehingga fungsinya tetap bisa berjalan sempurna.
“Mari kita tingkatkan rasa memiliki terhadap sarana dan prasarana yang telah dibangun, sebab kemajuan daerah yang kita cintai ada di tangan kita bersama,” katanya.
Manager PT PLN (Perseo) UP3 Mataram Dony N Gustiarsyah menambahkan, program bina lingkungan yang dilaksanakan di Lingkungan Peresak Tempit ini sebagai salah satu bentuk terimakasih PLN kepada warga sekitar yang taat aturan pemasangan dan membayar listrik.
“Ini pasti akan menjadi pemicu BUMN untuk menciptakan kampung serupa, dan ke depan pelaksanaan program ini akan kita lanjutkan tahun depan,” ujarnya.
Sementara Dewan Pembina Yayasan Tangan Berbagi Indonesia Dr Lahmuddin Zuhri, mengatakan, rencana pembinaan selanjutnya bagi warga di Peresak ini adalah pengelolaan sampah.
“Kami di Tangan Berbagai sudah menemukan formulanya, yakni mengolah sampah menjadi batako dan bahan bakar minyak,” katanya.
Secara manual, kualitas batako sudah ada tetapi kalau menggunakan mesin akan lebih bagus dan cepat karena itu diharapkan uluran tangan CSR BUMN lain untuk ikut ambil bagian.
“Apalagi tahun 2020, akan terbentuk forum CSR dimana BUMN yang tergabung bisa bergerak bersama mewujudkan Kota Mataram sebagai kota rahmatan lil alamin,” katanya. (Ant)