Lombok Barat (Inside Lombok) – Sejak Jum’at lalu hingga hari ini, desa Labuan Tereng terus digenangi air bah. Karena intensitas hujan yang semakin tinggi dan jebolnya tanggul yang ada di sungai Tibu kian parah.
Dalam upaya untuk mengurangi risiko bencana, BPBD Lobar mengingatkan warga sekitar lokasi itu untuk segera mengungsi ketika hujan semakin deras dan air sungai semakin tinggi. Terlebih bagi warga yang rumahnya berpotensi roboh.
“Kita sudah ingatkan warga apalagi yang rumahnya berpotensi roboh, kalau hujan deras, air sungai semakin tinggi. Maka wajib untuk segera keluar dari rumah” pesan Kasi Logistik BPBD Lobar, H. Tohri, saat ditemui di lokasi banjir, Senin (22/02/2021).
Kendati di lokasi tanggul yang jebol itu, terlihat sudah ada alat berat yang diturunkan oleh pihak BWS untuk membuat tanggul pengaman. Guna melindungi rumah warga yang terancam roboh.
“Ini berkat koordinasi yang cukup baik antara Pemda Lobar dengan Provinsi dalam hal ini BWS dan dinas PUPR” ungkapnya.
Karena ia khawatir, bila intensitas hujan tetap tinggi dan air bah yang datang cukup besar, maka enam rumah lainnya yang saat ini berpotensi roboh pun bisa roboh seketika.
Sehingga koordinasi dengan pemerintah desa pun semakin diintensifkan sebagai upaya tanggap terhadap kondisi yang ekstrem saat ini. Untuk tetap bersama-sama memonitor situasi dan kondisi terkini di lokasi jebolnya tanggul itu.
Terlihat dari pantauan Inside Lombok saat turun ke lokasi banjir, hingga siang ini, air bah yang menggenangi rumah warga semakin deras dan tinggi. Hingga kembali juga menggenangi kantor desa, Pustu, serta UPTD Pertanian di kawasan itu.
“Sejauh ini, sejak hari Sabtu, kita bersama tagana dari Dinsos juga sudah mendirikan dapur umum untuk warga yang mengungsi” imbuhnya.
Di mana sekitar 1.450 warga terpaksa harus mengungsi. Sementara itu, Kades Labuan Tereng, Humaidi mengaku saat ini pihaknya masih akan rapat dengan Pemda untuk mencari solusi atas persoalan tanggul yang jebol tersebut. Lantaran, disebutnya masih ada sedikit persoalan atas solusi yang ditawarkan untuk penyelesaian persoalan itu.
“Nanti kita koordinasikan dengan pihak Pemda, ini sekarang kita akan rapat dengan pak Bupati” katanya.
Dari lokasi yang berbeda, Wakil Bupati Lobar, Hj. Sumiatun mengaku telah meminta pihak desa dan dusun sejak banjir pertama pada Jum’at lalu untuk langsung melakukan pendataan terhadap rumah warga baik yang roboh dan berpotensi roboh akibat bencana tersebut. Untuk kemudian akan ditindaklanjuti bagaimana sistem perbaikannya.