Lombok Barat (Inside Lombok) – Kurang lebih sebanyak enam dusun di Desa Peteluan Indah, Kecamatan Lingsar yang sebagian masyarakatnya dilaporkan terjangkit Chikungunya. Kondisi tersebut diduga lantaran masuknya musim hujan sehingga banyak genangan tempat nyamuk berkembangbiak di dusun-dusun tersebut.
“Kita sarankan kepada Pak Kades untuk mengimbau warganya supaya melakukan pemberantasan sarang nyamuk,” kata Kadis Dikes Lobar, Arief Suryawirawan saat ditemui di kantornya, Kamis (20/10/2022).
Setelah turun bersama timnya, Arief mengaku memang di sana banyak genangan-genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk. Terutama di tempat-tempat ban bekas, yang di sana banyak ditemukan jentik nyamuk.
Sehingga pihaknya juga mengimbau kepada pemerintah desa setempat untuk mengajak warganya bergotong royong. “Kami baru menerima laporan ini kemarin, tapi ada warga sana satu keluarga yang sudah sembuh juga. Kita juga masih coba teliti penyebabnya,” beber dia.
Namun saat ini pihaknya masih melakukan pendataan terkait jumlah pasti warga yang terjangkit chikungunya di sana.
Kabid P3KL Dikes Lobar, dr. H. Ahmad Taufik Fathoni pun melanjutkan bahwa sejauh ini, pihak Dikes Lobar sudah melakukan penyelidikan epidemiologi. “Nyamuk penyebab chikungunya juga sudah positif ada (ditemukan) di sana. Jadi sudah tidak diragukan lagi kalau di sana memang terjadi chikungunya,” ungkapnya.
Namun kata dia, kasus itu tidak masuk dalam Kejadian Luar Biasa (KLB). Karena hingga saat ini tidak ada pasien chikungunya yang dinyatakan meninggal di sana. Sehingga pihaknya berupaya untuk melakukan kontrol dan penanganan segera.
“Cuma memang rasa yang tidak enak (gejala) lumpuh itu akan dirasakan oleh masyarakat. Biasanya berlangsung seminggu,” terang dia.
Dalam kasus ini, Fathoni menyebut bahwa faktor lingkungan memang memiliki pengaruh besar. Sehingga kebersihan sanitasi pun harus menjadi perhatian bersama. “Tapi yang menjadi kendala paling besar di masyarakat yang ada kuda, ada sapi di tengah pemukiman yang paling berat memang,” imbuhnya.
Saat ini Dikes Lobar tengah berupaya memberikan penangan melalui pemberian obat seperti parasetamol untuk mengurangi demam, kemudian diberikan vitamin, serta akan melakukan fogging dalam waktu dekat. “Tapi rata-rata masyarakatnya di rawat di rumah, tidak di Puskesmas,” tutupnya. (yud)