Lombok Tengah (Inside Lombok) – Sejumlah warga Janapria mendukung langkah Pemerintah Daerah (Pemda) dalam hal ini Dinas Kesehatan untuk menutup Embung Bidadari di Desa Sabe, Janapria, Lombok Tengah (Loteng). Pasalnya air di embung tersebut telah tercemar bakteri e-coli.
Kamarudin, salah satu warga menilai rencana pemda untuk menutup Embung Bidadari adalah langkah yang tepat, karena sebagian warga yang sempat mandi di embung tersebut mengalami gatal dan bintik-bintik di tubuhnya.
“Memang baiknya harus ditutup. Sebelum banyak pengunjung yang terpapar penyakit kulit. Karena sebagian dari pengunjung yang datang mandi ke sana banyak yang mengalami gatal dan bintik-bintik,” katanya saat dikonfirmasi.
Di sisi lain, kamarudin menuturkan bahwa penutupan itu juga dinilai ada sisi ruginya, karena sebagian warga yang percaya dengan mandi ke Embung Bidadari memang ada yang sehat. Selain itu, pendapatan warga yang berjualan di embung tersebut meningkat.
“Sisi ruginya, sebagian warga yang sudah mandi di embung itu sehat, dan tak kalah pentingnya pendapatan warga sekitar mengalami peningkatan karena berjualan di lokasi embung itu,” imbuhnya.
Warga lain, Junaidi menyatakan bahwa ia mengacu kepada hasil pengecekan laboratorium yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Loteng. Di mana diketahui air embung bidadari berbahaya jika dikonsumsi dan digunakan mandi lantaran ada bakteri e-coli tinggi.
“Tutup saja karena airnya sudah berubah bau dan tidak ada air yang mengalir sedikit pun saat ini, dan air yang itu-itu saja aja yang digunakan,” katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Loteng Suardi mengatakan pihaknya belum melakukan penutupan lantaran belum ada konfirmasi dari bidang yang menangani perihal tersebut. “Belum, saya belum dapat konfirmasi dari Pak Kabid,” ujarnya singkat. (fhr)