Mataram (Inside Lombok) – Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas COVID-19 yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Nusa Tenggara Barat HL Gita Ariadi meminta seluruh masyarakat untuk terus menjaga kedisiplinan dan kewaspadaan terhadap penyebaran wabah COVID-19 menyusul masih banyaknya warga yang tidak menerapkan protokol pencegahan dan penanganan penyebaran COVID-19 sebagaimana dianjurkan pemerintah.
“Banyak masyarakat yang belum menerapkan social/physical distancing (menjaga jarak), menggunakan masker, tetap di rumah dan lain sebagainya. Untuk itu, kami minta kepada seluruh masyarakat agar disiplin dan benar-benar mentaati anjuran pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran virus Corona di NTB,” kata Gita di Mataram, Senin.
Sekda juga menyoroti aktivitas atau kegiatan jual beli di sejumlah pasar tradisional, rumah makan/lesehan, pusat-pusat perbelanjaan serta pedagang asongan di sepanjang jalan dalam Bulan Suci Ramadhan, terpantau masih banyak warga yang tidak menggunakan masker dan tidak menerapkan physical distancing.
“Termasuk juga kerumunan masyarakat terutama anak-anak muda menjelang berbuka puasa, menggunakan sepeda motor tanpa helm dan masker,” ujarnya.
Karena itu, ia meminta kepada para bupati/wali kota agar melakukan pengawasan dan penertiban secara tegas, dengan mempedomani Surat Edaran Gubernur Nornor 551/635/DISHUB1 Tanggal 24 April 2020 tentang Pengendalian Transportasi.
Kemudian, Surat Edaran Gubernur Nomor 19/160/Pol-Pol/2020 tentang Imbauan Untuk Menjaga Ketertiban Umum dan Kerentraman Masyarakat Pada Bulan Suci Ramadhan 1441 H Tahun 2020.
“Demi kebaikan bersama mari kita taati dan menerapkan apa yang sudah menjadi anjuran pemerintah. Ini penting demi kebaikan kita semua dalam memutus penyebaran corona di daerah yang kita cintai bersama ini,” tegas Gita.
Jumlah kasus positif COVID-19 hingga Minggu (26/4) di NTB mencapai 195 kasus. Terdapat penambahan 15 kasus positif baru dibanding hari sebelumnnya, yang berasal dari Dompu, Bima dan Mataram.
Gita juga menjelaskan bahwa dari 195 kasus positif COVID-19 tersebut, 23 orang di antaranya sudah sembuh dan 168 orang masih positif dan kini dalam perawatan, namun kondisi klinis kesehatannya cukup baik, bahkan ada yang tampak segar bugar.
Berdasarkan data Gugus Tugas COVID-19 Provinsi NTB bahwa populasi berisiko yang sudah diperiksa dengan metode Rapid Diagnostic Test (RDT). Terdiri dari 522 orang tenaga kesehatan telah diperiksa dengan hasil tidak ada yang reaktif, 1.093 orang ODP/OTG diperiksa dengan hasil 47 orang (4,3%) reaktif, dan 1.096 PPTG perjalanan Gowa Makassar diperiksa dengan hasil 451 orang (22.5%) reaktif, serta PPTG perjalanan Bogor diperiksa 101 orang dengan hasil 14 orang (13.9%) reaktif.
Semua orang dengan hasil RDT reaktif dilanjutkan pemeriksaan swab sebagai standar pemeriksaan laboratorium unuk penegakan diagnosa Covid-19. Hingga informasi ini dikeluarkan, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 460 orang dengan perincian 297 orang (65%) PDP masih dalam pengawasan, 153 orang (35%) PDP selesai pengawasan/sembuh, dan 15 orang PDP meninggal.
Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) jumlahnya 4.782 orang, terdiri dari 841 orang (18%) masih dalaIn pemartauan dan 3.941 orang (82%) selesai pemantauan. Jumlah Orang Tanpa gejala (OTG) yaitu orang yang kontak dengan pasien positif Covid-19 namun tanpa gejala sebanyak 2.591 orang, terdiri dari 1.757 orang (68%) masih daları pemantauan dan 834 orang (32%) selesai pemantauan.
Sedangkan Pelaku Perjalanan tanpa Gejala (PPTG) yaitu orang yang pernah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit COVID-19 sebanyak 48.436 crang, yang masih menjalani karantina sebanyak 13.199 orang (27%), dan yang selesai menjalani masa karantina 14 hari sebanyak 35.237 orang (73%). (Ant)