Lombok Barat (Inside Lombok) – Masyarakat dan kelompok peternak di Reyan, Gerung pertanyakan kejelasan tiga ekor sapi yang dijanjikan Gubernur NTB saat mendampingi Wapres berkunjung ke sana beberapa waktu lalu. Lantaran, saat Iduladha kemarin, sapi yang mereka terima hanya satu ekor.
Pernyataan terkait pemberian tiga ekor sapi oleh Gubernur itu telah didengar oleh masyarakat yang hadir saat kunjungan Wapres tersebut. Sehingga pengurus kelompok peternak justru dicurigai warga telah menilep sapi sumbagan Gubernur, lantaran yang datang hanya seekor. Oleh karena itu, mereka mengadukan hal tersebut kepada Dinas Pertanian Lobar, untuk dapat membantu memperjelas janji Gubernur ke Pemerintah Provinsi.
“Pas kedatangan Wapres pas di hadapan masyarakat, beliau (Gubernur, Red) bilang mau ngasih kita sapi tiga ekor, dan itu didengar sama masyarakat. Nah, pas akhir, pas kita hari raya (Iduladha) kemarin kita dibawakan satu ekor. Kita tanya kenapa kok jadinya cuma satu, sementara kita dijanjikan tiga,” tutur Ketua Poktan Reyan Baru, H. Sudirman saat ditemui, Selasa (12/07/2022).
Untuk menenangkan masyarakat dan mencegah isu liar beredar, pihaknya mencoba menelusuri terlebih dahulu berapa sapi yang diberikan oleh Gubernur. Bila sapi yang diberikan berjumlah tiga ekor, maka dua ekornya rencana akan dikurbankan dan dagingnya dibagikan kepada masyarakat yang berhak. Sementara satu ekornya lagi, akan itu diberikan untuk anggota kelompok peternak.
Menanggapi hal itu, Kadis Pertanian Lobar, H. Lalu Winengan mengaku sudah mengkomunikasikan persoalan tersebut dengan pihak provinsi. “Sudah saya komunikasikan supaya dikasih apa kompensasinya terhadap janji tersebut. Karena keadaannya seperti itu, sapinya hanya satu,” lugasnya saat ditemui di kantornya.
Apa yang dikeluhkan masyarakat itu pun, lanjut Winengan, memang apa adanya. Sesuai kondisi yang terjadi. Karena pada saat mereka meminta sapi di hadapan Wapres dan Gubernur saat itu, masyarakat Reyan dijanjikan tiga ekor.
“Secara spontan, Gubernur NTB waktu itu mengatakan kepada masyarakat, disaksikan oleh Wapres dan disaksikan oleh masyarakat bahwa akan memberikan tiga ekor sapi,” bebernya. Sehingga pihaknya menyarankan, bila memang tidak bisa diberikan sekarang untuk dikurbankan, para peternak yang sudah terlanjur dijanjikan itu bisa diberikan kompensasi. Baik berupa sapi untuk dipelihara oleh peternak dalam kelompok tersebut. Sehingga bisa dikurban untuk Iduladha tahun depan.
“Saya minta kepada Pak Gubernur untuk segera merealisasikan atau memberikan kompensasi. Karena kasihan kelompok tani menuntut dan kasihan juga ketua kelompok mereka dituntut dikira mereka yang korupsi,” tandas Winengan. (yud)