Lombok Timur (Inside Lombok) – Kondisi cuaca laut dengan gelombang tinggi dan sering terjadi badai membuat para nelayan tak bisa melaut. Di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) misalnya, sudah dua bulan lamanya para nelayan tidak melaut. Hal itu pun berimbas pada pendapatan mereka.
Salah seorang nelayan, Supardi mengaku sudah sekitar dua bulan lamanya tak bisa melaut lantaran cuaca yang sangat buruk. Terlebih adanya beberapa nelayan dan pemancing yang dikabarkan tenggelam membuat dirinya semakin berhati-hati memilih untuk melaut atau tidak.
“Kurang lebih dua bulan saya tidak melaut sejak kondisi cuaca yang seperti ini,” tuturnya pada Inside Lombok, Jumat (28/07/2023). Kondisi cuaca yang ada di darat maupun di lautan diakuinya tak selalu sama, sehingga sulit untuk diprediksi keadaan air laut akibat cuaca yang tak menentu. “Cuaca ini tak bisa diprediksi, kadang cuaca bagus di darat, tapi berbanding terbalik dengan yang ada di tengah laut,” lanjut Supardi.
Senada, nelayan lainnya, Pardi mengaku sampai saat ini ia belum berani melaut lantaran kondisi ombak lautan yang masih tinggi disertai angin yang begitu kuat. “Saya belum berani melaut sekarang karena kondisi yang seperti ini, biasanya kalau modelnya seperti ini badai sering terjadi di tengah laut,” ungkapnya.
Para nelayan untuk mencukupi kebutuhannya di tengah kondisi saat ini, mereka hanya bisa mencari ikan dengan cara memancing atau menjaring dari pinggir pantai. “Kita tidak mencari ikan ke tengah, tapi kita mancing di pinggir pantai dan nantinya hasil itu akan kita jual untuk mencukupi kebutuhan di rumah,” pungkasnya. (den)