Lombok Timur (Inside Lombok) – Institut Agama Islam Hamzanwadi (IAIH) Pancor menjadi kampus pertama di NTB yang mengirim mahasiswanya untuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional ke Negara Thailand.
Kampus IAIH yang berada di bawah kepemimpinan TGB. Dr. H. M. Zainul Majdi tersebut akan mengirim peserta mahasiswa KKN-nya pada tahun 2025 ini ke Thailand yang memiliki julukan Gajah Putih tersebut.
Wakil Rektor III IAIH Pancor, Hayyi Akrom mengatakan mahasiswa yang akan diberangkatkan ke Thailand untuk melaksanakan KKN dengan tujuan memberikan pengalaman dan menggali ilmu di negara lain yang memiliki culture berbeda.
“Selain untuk memberikan pengalaman yang berbeda, dengan mengirim mahasiswa KKN ke Thailand juga untuk menciptakan daya tarik agar nantinya semakin banyak yang berkuliah di IAIH,” katanya, Rabu (03/01/2024).
Tak hanya itu, Hayyi juga mengungkapkan mahasiswa yang dikirim KKN ke Thailand untuk memperkenalkan konsep Islam yang lebih luas ke negara tersebut dengan melalui dakwah. Artinya bagaimana mengenalkan Islam dari diri sendiri sebagai Muslim yang menjadi cerminan agama. “Kita kenalkan juga IAIH di negara itu dengan harapan ada yang tertarik menyekolahkan anaknya menempuh pendidikan di IAIH nantinya,” jelasnya.
Nantinya kata Hayyi, penempatan peserta KKN akan ditempatkan pada adalah provinsi mayoritas Muslim di negara Thailand yakni seperti Patani yang terletak di Thailand Selatan. Konsep yang akan dibawa oleh peserta selama melangsungkan KKN yakni pengenalan ilmu tentang keislaman yang akan berlangsung selama satu bulan. “Akhir Januari atau pada awal Februari peserta akan diberangkatkan, pembiayaannya sendiri Insya Allah gratis sesuai dengan MoU kita,” ungkapnya.
Mengenai bahasa untuk melakukan pendekatan dengan masyarakat di sana, nantinya para peserta mahasiswa KKN akan dibekali bahasa pengantar Thailand yanh akan dipandu okeh dua orang mahasiswa asal negara Gajah Putih yang berkuliah di IAIH.
Mahasiswa KKN yang akan dikirim ke Thailand secara gratis sebanyak 16 orang, di mana keberangkatannya akan dibagi menjadi dua kloter dengan diisi oleh 8 orang per kloter. Sebanyak 16 orang yang dipilih tersebut telah melalui persyaratan yang sangat ketat, mulai dari administrasi, keilmuannya dalam penguasaan konsep Islam dan pemahaman tentang Ahlussunnah Wal Jama’ah (Aswaja). (den)
