Mataram (Inside Lombok) – Pemerintah Kota Mataram saat ini masih berupaya untuk menuju Kota Layak Anak (KLA). Namun masih banyak aspek yang menjadi tantangan menuju KLA, yaitu pendidikan kesehatan dan juga masih maraknya iklan rokok.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Mataram, Dewi Mardiana Ariani mengatakan evaluasi di tingkat kecamatan yang dilakukan sepanjang 2024 lalu nantinya akan masuk pada penilaian di 2025. Hal ini juga yang akan menentukan apakah Kota Mataram naik tingkat dari Madya ke Nindya. “Itu juga mendukung nanti di entri penilaian 2025 itu harus masuk. Harus dimasukkan penilaian yang sudah dibuat itu salah satu persyaratan untuk kita ikut,” katanya.
Untuk bisa naik tingkat menjadi Nindya kata Dewi masih tetap diupayakan. Banyak aspek yang menjadi tantangan seperti masih banyaknya iklan rokok di beberapa ruas jalan Kota Mataram. Selain itu, pendidikan kesehatan masih menjadi aspek yang diperhatikan. “Di semua kriteria ini masih berat terutama di pendidikan kesehatan. Kalau itu (iklan rokok) saya tidak berani komen,” katanya.
Diakuinya, menjamurnya iklan rokok ini menjadi tantangan tersendiri bagi Kota Mataram menuju KLA. Karena di satu sisi, keberadaan iklan rokok menjadi salah satu sumber pendapatan daerah. “Itu jadi tantangan. Bagi daerah yang banyak PAD nya ya mungkin bisa dieliminasi tapi kita kan belum bisa,” ungkapnya.
Dalam program nasional menuju KLA tahun 2023 ada empat penghargaan KLU dan dibagi menjadi empat tingkatan yaitu pratama, madya, nindya dan utama. Dikatakan, program Kota Mataram menuju KLA tahun 2030 tersebut dilaksanakan sesuai dengan lima klaster yang telah ditetapkan pemerintah pusat.
Adapun lima klaster KLA tersebut yaitu hak sipil dan kebebasan, lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, kesehatan dasar dan kesejahteraan, pendidikan, pemanfaatan waktu luang, serta kegiatan budaya perlindungan khusus. Evaluasi KLA dilakukan berdasarkan 24 indikator yang merupakan penjabaran dari konversi hak-hak anak atau CRC (convention rights of the children).
Kota yang layak anak merupakan kota yang dapat menghormati hak anak-anak, seperti menyediakan akses pelayanan kesehatan, menyediakan akses pendidikan, menyediakan akses air bersih, menyediakan sanitasi yang sehat dan bebas dari pencemaran lingkungan. (azm)