Mataram (Inside Lombok) – Guna menjaga kebersihan destinasi wisata, para pelaku usaha yang mengambil manfaat dari tempat tersebut memiliki tanggung jawab. Karena kebersihan destinasi menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk datang berkunjung.
“Masyarakat setempat yang memperoleh benefit dari destinasi itu terlibat dari upaya kebersihan dan pengolahan sampah,” kata Kepala Bidang Persampahan pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi NTB, Firmansyah.
Ia mengatakan, Pemprov NTB melalui DLHK mendorong masyarakat untuk membuat komunitas yang peduli terhadap lingkungan. Tidak saja untuk menjaga kebersihan lingkungan melainkan juga membantu pemerintah untuk mengedukasi masyarakat.
“Tidak hanya membantu melakukan penanganan pada saat adanya timbulan sampah illegal, tapi juga membantu mengedukasi masyarakat,” ujarnya.
Masyarakat terutama yang mendapatkan keuntungan dengan adanya destinasi tersebut tegas Firman, tidak hanya memikirkan manfaatnya melainkan juga ikut menjaga. Karena jika destinasi tidak terjaga maka usaha yang dijalankan juga akan terancam. “Tapi juga harus mau berinvestasi di urusan lingkungan. Kalau lingkungan rusak maka destinasi juga rusak,” kata Firman.
DLHK NTB mendorong agar kebersihan menjadi hal yang penting dalam pembangunan destinasi. Dicontohkan, jika ada pembahasan tentang destinasi maka pihaknya meminta agar pengolahan sampah menjadi perhatian. “Jadi dari awal sudah dipikirkan dimana akan ada tempat pengolahan sampah, bagaimana sarana prasarananya dan sebagainya,” katanya.
Koordinasi dengan pemerintah di kabupaten dan kota sudah terbangun dengan baik terutama dalam penanganan sampah. Artinya, jika ada laporan dari masyarakat tentang sampah maka langsung dikoordinasi dengan pemda setempat dan bisa ditangani dengan cepat. “Ini berbeda dengan kondisi beberapa tahun yang lalu sampai muncul isu tantangan zero waste kurangnya koordinasi pemda provinsi dan kabupaten/kota,” katanya. (azm)