Mataram (Inside Lombok) – Pemprov NTB melalui Dinas Kelautan dan Perikanan NTB mulai membenahi enam pelabuhan yang sempat terbengkalai. Saat ini empat pelabuhan sudah dibenahi dan menjadi Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD), sementara dua lainnya masih dalam proses.
“Semua pelabuhan kita benahi yang dikelola oleh Dinas Kelautan dan Perikanan, se-NTB ada enam pelabuhan dibenihi. Kita benahi satu-satu, benahi pelabuhan yang lama tidak dikelola dengan baik,” ujar Kabid Perikanan Tangkap, Dinas Kelautan dan Perikanan NTB, Sasi Rustandi saat dihubungi, Senin (7/8).
Empat pelabuhan yang sudah dibenahi dan menjadi UPTD antara lain Pelabuhan Labuhan Lombok, Lombok Timur; Pelabuhan Santong, Sumbawa; Pelabuhan Tanjung Luar, Lombok Timur; dan Pelabuhan Sape, Kabupaten Bima. “Sekarang masing-masing pelabuhan kita tingkatkan pelayanan ke pelabuhannya sama pengusahanya,” terangnya.
Sementara itu dua pelabuhan lainnya yang masih dalam proses pembenahan antara lain Pelabuhan Sorowadu dan Soro Kempo. Antara lain proses administrasi dan SDM yang akan ditempatkan di dua pelabuhan tersebut. Mengingat dua pelabuhan itu sudah lama mangkrak karena kondisinya rusak berat.
“Apakah ke depan akan menjadi UPTD itu tergantung setelah kita benahi. Itu pelabuhan perikanan, tapi yang sudah lama mangkrak.Sekarang kondisi sudah rusak berat. Sorowadu dan Soro Kempo di Dompu rusak berat,” tuturnya.
Nantinya, jika pelabuhan tersebut telah dibenahi dan siap beroperasional maka tidak menutup kemungkinan akan memberikan multiplier effect bagi daerah. Terutama akan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), dan ekonomi masyarakat sekitar.
“Nanti multiplier effect-nya peningkatan kawasan, seperti di Tanjung Luar itu ekonomi tumbuh setelah dibenahi pelabuhannya, kemudian investasi bertambah, PAD juga tambah. Sekarang ini mau kita benahi yang terbengkalai-terbengkalai,” paparnya.
Di sisi lain, empat pelabuhan yang sudah menjadi UPTD hanya tinggal running saja. Di mana masing-masing sudah ada pimpinannya, bahkan sudah kita bentuk pengurus serta SDM lainnya. Saat ini tinggla melengkapi dengan pendegelasiannya, perizinan dan non perizinan, dengan harapan dibenahi ini menjadi sumber pengelolaan perikanan yang berkelanjutan.
“Sudah ada SDM-nya, sudah ada kantornya, ya tinggal running (beroperasi). Mereka tinggal benahi secara pelayannya. Yang empat (pelabuhan) sudah lama menjadi UPTD, sekarang empat empatnya sudah struktural. Dia sudah bisa mengelola sendiri tidak lagi di bawah dinas,” tandasnya. (dpi)