26.5 C
Mataram
Minggu, 22 Desember 2024
BerandaDaerahNTBLuas Area Tanam di NTB Ditarget Tembus 430 Ribu Hektare di 2025

Luas Area Tanam di NTB Ditarget Tembus 430 Ribu Hektare di 2025

Mataram (Inside Lombok) – Ketahanan pangan pada kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto menjadi salah satu program prioritas. Provinsi NTB ditargetkan pada 2025 mendatang lahan tanam yaitu seluas 430 ribu dan meningkat 47 persen dari sebelumnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB, M. Taufieq Hidayat mengatakan Provinsi NTB menjadi salah satu dari 10 daerah di Indonesia yang menjadi lumbung pangan nasional. Dengan posisi tersebut, pemerintah pusat memberikan target baru yaitu luas tanam di tahun 2025 yaitu mencapai 430 ribu hektare (ha). “Sebelumnya kita 287 ribu ha. Jadi ada kenaikan penugasan kita sebesar 47 persen atau 150 ribu ha,” katanya.

Penentuan target ini menjadi tantangan bagi Provinsi NTB untuk bisa memenuhinya. Di tengah ancaman La Nina yang terjadi di NTB. “Ini tantangan baru buat kita NTB dalam kondisi kita menghadapi La Nina. Di mana La Nina ini adalah tahun basah. Tapi La Nina di NTB normal tapi curah hujan rata-rata normal. Tetapi curah harian tinggi,” ujarnya.

Diprediksikan, pada bulan Mei tahun depan sudah mulai terjadi kekeringan. Dengan kondisi ini harus ada antisipasi yang dilakukan agar bisa memenuhi target tersebut. “Sehingga diproyeksikan nanti bulan Mei kita sudah kekeringan. Sehingga perlu inovasi mengantisipasi kekeringan yang lebih awal datang,” tegasnya.

- Advertisement -

Upaya yang dilakukan untuk bisa memenuhi target tersebut yaitu dengan pemberian bibit unggul bagi para petani. Pemerintah pusat disebut juga akan membantu dalam pemenuhan bibit unggul ini. “Pusat akan memberikan bantuan benih unggul. Artinya, produktivitas akan meningkat,” katanya.

Dengan luas yang ditargetkan pemerintah pusat, kebutuhan bibit unggul ini yaitu mencapai 10 ribu ton. Namun terkait dengan jenis bibit yang akan diberikan belum diketahui secara pasti. “Itu untuk padi saja,” katanya

Selain menggunakan bibit unggul, Pemprov NTB juga akan membuka lahan baru. “Kemudian ada program padi Gogo, program sawah yang dikelola oleh PU dan pompanisasi,” katanya.

Target 430 ribu ha ini tersebar di seluruh kabupaten dan kota di NTB. Luas baku sawah di NTB meningkat sekitar 3.000 ha. Dimana berdasarkan SK Menteri ATR tahun 2019 tercatat luas baku sawah di NTB yaitu 234 ribu ha. “Sementara sekarang tercatat 2024, seluas 237 ribu hektare, ada kenaikan sekitar 3.000 hektare luas baku sawah kita,” ucapnya.

Diterangkan Taufieq, NTB sudah menjadi daerah swasembada sejak tahun 1984 silam hingga saat ini. Artinya, produksi padi di NTB tidak hanya untuk kebutuhan dalam daerah melainkan juga secara nasional. “Target itu memang terlalu tinggi. Walaupun tercapai sekitar 70 persen, Indonesia akan swasembada. Kita mengejar target itu minimal 70 persen,” tutupnya. (azm)

- Advertisement -

Berita Populer