26.5 C
Mataram
Minggu, 22 Desember 2024
BerandaLombok BaratMengaku Ahli Waris, Oknum Warga Diduga Hendak Bakar Kantor Desa Beleka

Mengaku Ahli Waris, Oknum Warga Diduga Hendak Bakar Kantor Desa Beleka

Lombok Barat (Inside Lombok) – Seorang oknum warga yang mengaku sebagai ahli waris tanah tempat berdirinya Kantor Desa Beleka, Gerung tiba-tiba menyiramkan bahan bakar minyak (BBM) ke kantor desa tersebut pada Rabu (11/12) lalu. Kejadian ini pun sempat viral, lantaran video yang memperlihatkan oknum warga tersebut terpeleset saat menyiramkan BBM tersebar di media sosial.

Saat ini, kasus penyiraman BBM itu pun tengah diselidiki oleh pihak kepolisian. Terlebih salah seorang Kepala Dusun (Kadus), Sapoan juga ikut disiram BBM yang diduga jenis Pertalite bercampur oli yang sudah dipersiapkan sebelumnya oleh oknum warga tersebut.

“Setelah dipanggil salah satu staf, saya masuk temui dia. Tapi dia saja yang ngomong. Mungkin karena saya diam, dia marah dan lantas keluar dan ternyata mengambil oli campur Pertalite di motornya. Saya yang masih berada di situ juga ikut disiram,” tutur Sapoan. Selain dirinya, salah seorang staf desa juga mengalami kekerasan di bagian rahangnya. Di mana saat ini, yang bersangkutan telah divisum.

Sementara itu, Kepala Desa Beleke, Islahudin menyesalkan peristiwa kekerasan tersebut. Diakuinya, masalah klaim lahan kantor desa ini sebenarnya sudah lama terjadi. Bahkan pihaknya sudah berkali-kali menjelaskan bahwa lahan kantor desa itu sudah bersertifikat atas nama Pemda Lobar, tapi yang bersangkutan tidak percaya.

- Advertisement -

“Malahan kami sudah mengumumkan ke masyarakat dan menunjukan ke pihak APH fotocopy sertifikat lahannya,” tegas Islhaudin. Pihaknya pun telah dimediasi dengan oknum warga tersebut oleh Pj Sekda Lobar di Kantor Sat Pol PP. Dalam mediasi itu, turut hadir pula pihak BPN Lombok Barat. “Di sana BPN Lombok Barat sudah menjelaskan dan menunjukan bukti fotocopy dokumen bahwa lokasi kantor desa sudah bersertifikat. Tapi yang bersangkutan tidak percaya,” bebernya.

Aksi Oknum warga ini pun disebutnya bukan yang pertama kali. Namun hal yang sama sudah beberapa kali dilakukannya. Seperti merusak pintu kantor, merusak pipa air, dan fasilitas lain. Sehingga membuat pihak Pemdes Beleka terganggu. “Bahkan berulang kali berniat menyegel kantor desa,” imbuhnya.

Perbuatan oknum itu pun telah mengganggu jajarannya dan mengakibatkan pelayanan publik di kantor desa terhambat. Aksi ini juga membuat resah warga sekitar. Padahal, kata Ishaludin, pihaknya sudah mempersilakan agar oknum tersebut menempuh jalur hukum terkait sertifikat yang sudah dikeluarkan pihak pertanahan.

“Ini yang membuat kami kebingungan. Apa langkah-langkah kami untuk menghentikan orang ini. Karena yang sekarang ini sangat ekstrem. Ada penyiraman bahan bakar yang mengancam,” ketusnya. Pihaknya pun telah melaporkan kejadian ini ke Polsek Gerung. Dirinya berharap agar pihak kepolisian menindaklanjuti laporan dari Pemdes dan stafnya itu.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Gerung, IPTU I Gusti Agung Bayu Damana mengatakan pihaknya tengah mendalami motif utama dari pelaku. Terkait persoalan tersebut juga sebelumnya pernah dimediasi di BPN, namun tak menemui jalan keluar.

Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, Pihaknya juga terus bersiaga untuk mencegah aksi-aksi lainnya. “Kami minta warga agar tidak terpancing emosi dan tetap menjaga kondusifitas daerah,” pungkas Agung. (yud)

- Advertisement -

Berita Populer