Mataram (Inside Lombok) – Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB menggelar pameran di Museum NTB. Kegiatan yang digelar berupa pameran Widya Saswata dengan tema “Mataram Islam: awal mula, kejayaan, peristirahatan”.
Kepala Museum NTB, Ahmad Nuralam mengatakan pameran yang digelar selama tiga hari kedepan dan bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Dengan adanya pameran ini, masyarakat bisa mengetahui ada kemasaan akar sejarah antara Jawa dan Sasak.
“Memang ada kesamaannya. Kita berharap masyarakat disini dapat menjaga kebhinekaan dan persatuan karena sejarah kita punya kesamaan,” katanya. Menurutnya pameran ini bermaksud untuk menceritakan mengenal keterkaitan Mataram Yogyakarta dan Mataram Nusa Tenggara Barat dalam menyongsong HUT Kota Mataram yang ke-31 pada tanggal 31 agustus mendatang.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa Kerjasama museum NTB dengan Dinas Kebudayaan Yogyakarta ini dikarenakan Yogyakarta dan NTB akan menjadi perwakilan Indonesia dalam pameran International Islamic Art Biennale yang diselenggarakan di Riyadh, Arab Saudi pada awal tahun 2025 yakni, Museum Negeri NTB (Nusa Tenggara Barat) dan Museum Sonobudoyo (Yogyakarta).
Ia mengatakan, untuk meramaikan pameran selama tiga hari tersebut Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB sudah mengirimkan surat ke sekolah-sekolah. Selama tiga hari kedepan bisa dimanfaatkan untuk belajar banyak tentang kebudayaan. Di dalam pameran tersebut sudah disiapkan dua ruangan. Dimana, masing-masing ruangan menceritakan tentang kebudayan di Yogyakarta dan Lombok.
“Alhamdulillah banyak yang hadir untuk melihat pameran. Kita berharap pameran ini memberikan banyak informasi pengetahuan yang baru. Kalau dari buku agak kurang kecuali menyaksikan secara langsung,” katanya.
Di dalam pameran juga akan penggunaan digital. Dimana, petugas menscan barcode dan nanti akan keluar gambar serta suara asli dari benda yang dipajang tersebut. “Ada penggunaan digital juga selama pameran,” katanya.
Tidak hanya dilihat oleh pengunjung, Museum Negeri Provinsi NTB nanti akan mengembangkan menjadi museum riset. “Nanti museum kita akan menjadi museum riset benda-benda yang ada akan diriset,” katanya. (azm)