Mataram (Inside Lombok) – Kehidupan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Mataram memiliki sisi lain. Di sana, ada balita yang terpaksa mengikuti sang ibu menjalani hari-harinya di lapas.
Keberadaan balita itu pun menjadi perhatian, terutama untuk pemenuhan gizi dan lainnya. “Di sini ada tujuh anak bawaan. Ini menjadi perhatian kita bersama,” ujar Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A), I Gusti Bintang Puspayoga saat melakukan kunjungan, Rabu (18/10) pagi.
Ia mengatakan, tujuh anak bawaan orang tuanya tersebut harus dipastikan tetap mendapatkan gizi yang mencukupi. Untuk itu, pemerintah daerah setempat perlu turut membantu memberikan perhatian kepada anak-anak yang ikut ibunya ke dalam lapas.
“Mudahan Kalapas sudah memperhatikan hal tersebut (gizi, Red), karena bagaimanapun anak-anak yang lahir ini tidak boleh istilahnya anak sudah menerima akibat dari apa yang dilakukan orang tuanya,” katanya.
Ia menegaskan, semua anak menjadi tanggung jawab bersama terutama untuk pemenuhan hak-haknya. Baik sejak masih dalam kandungan hingga anak tersebut lahir. Di mana pihak lapas diminta untuk memberikan perhatian terhadap gizinya. “Ini betul-betul terpenuhi. Ini juga menjadi catatan bagi kami dan kami mohon data dari Kalapas terkait kondisi warga binaan yang melahirkan di lapas perempuan ini,” ujarnya.
Kementerian P3A RI akan melakukan koordinasi dengan lembaga terkait agar ikut terlibat dalam pemenuhan gizi anak yang ada di dalam lapas. “Ini menjadi perhatian bersama untuk memberikan pendampingan yang terbaik,” katanya.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM NTB, Romi Yudianto menerangkan penghuni lapas perempuan yaitu 203 orang. Terdiri dari tahanan sebanyak 57 orang, narapidana 139 orang dan anak bawaan sebanyak tujuh orang.
“Di antara warga binaan ini mereka punya anak dan mereka sampai usia tiga tahun. Setelah itu nanti tidak boleh lagi tinggal di dalam lapas. Sepanjang masih disusui sama ibunya mereka diperkenankan tinggal bersama ibunya dulu,” katanya dalam kesempatan yang sama. (azm)