Mataram (Inside Lombok) – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) NTB menggelar kegiatan Gebyar Guru Jago Digital. Salah satu tujuannya adalah mengantisipasi agar guru dan siswa tidak terjerat investasi bodong hingga judi online.
Kepala BPSDM Provinsi NTB, Ashari mengatakan masih banyak masyarakat yang belum paham ciri-ciri investasi bodong dan judi online. Terlebih keduanya seringkali menjanjikan keuntungan yang cukup menggiurkan. Karena itu, lewat pelatihan yang dilakukan diharapkan bisa memberikan pengetahuan yang lebih kepada guru tentang era digital saat ini.
“Salah satunya ini investasi bodong, judi online. Ini masyarakat kita banyak yang belum paham. Lewat kegiatan ini nanti transformasi apa yang menjadi kekurangan masyarakat,” katanya.
Para guru yang mengikuti pelatihan itu dicanangkan bisa ikut memberikan edukasi baik ke masyarakat luas maupun di lingkungan sekolah mereka tentang judi online dan investasi bodong, sehingga tidak ada lagi orang yang menjadi korban. Karena perkembangan teknologi saat ini semua daerah sudah terkoneksi dengan jaringan internet.
“Media sosial ini sangat cepat dan bisa semua merambah. Anak kecil juga sudah mulai. Kalau kita tidak paham bisa jadi korban,” katanya. Gebyar Jago Digital ini nantinya tidak saja menyasar guru melainkan masyarakat secara umum.
Diterangkan, khusus guru di NTB tingkat SMA/SMK sekitar 17 ribu orang. Melihat jumlah yang banyak itu, kegiatan yang sama akan digelar secara bertahap. “Sekarang ini ada 250 orang. Ini dua gelombang dan kedepan tahun berikutnya 17 ribu lebih ini bisa diakomodir,” katanya.
Ratusan guru yang ikut hanya ada di Pulau Lombok dan nantinya akan dilanjutkan ke Pulau Sumbawa. Materi yang diberikan kepada guru-guru yaitu tentang media sosial hingga investasi. “Ini pangsanya itu di mahasiswa, siswa dan guru. Kenapa kita pilih guru karena ini nanti yang akan mentransfer ke masyarakat luas,” ujarnya. (azm)