26.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaDaerahNTBAntisipasi Sebaran Penyakit, Disnakeswan NTB Jabarkan Ciri-Ciri Hewan Kurban Sehat

Antisipasi Sebaran Penyakit, Disnakeswan NTB Jabarkan Ciri-Ciri Hewan Kurban Sehat

Mataram (Inside Lombok) – Jelang Iduladha 1444 Hijriah, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) NTB melakukan pemeriksaan pada sejumlah hewan kurban. Pengecekan kesehatan dilakukan di sejumlah lapak-lapak jualan hewan kurban di Kota Mataram.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner, Lalu Yusri mengatakan pada Kamis (22/6) Bidang Kesehatan Hewan bersama tim turun langsung untuk mengecek kesehatan hewan kurban yang akan disembelih pada momentum hari raya kurban 2023 ini. Di mana hewan kurban yang disembelih harus dipastikan sehat dan layak dikonsumsi.

“Untuk momentum hari raya kurban tahun 2023 ini, sudah dibentuk sebanyak 30 tim untuk melakukan pemantauan dan pengawasan hewan kurban di Kota Mataram. Tim ini bekerja sampai tiga hari setelah hari raya Iduladha,” ujar Yusri, Kamis (22/6).

Tim yang diterjunkan oleh Dinas Nakeswan Provinsi NTB terdiri dari dokter hewan, dan tim dari perguruan tinggi di Kota Mataram. Karantina Pertanian, dan Persatuan Dokter Hewan Indonesia Provinsi NTB.

Pemeriksaan hewan kurban dilakukan di beberapa lokasi penjualan hewan kurban. Di antaranya di Jalan Majapahit, Tanjung Karang, dan Rembiga. Hewan kurban yang diperiksa adalah sapi, dan kambing. Pemeriksaan hewan kurban meliputi fisik seperti bulu, kulit, kuku, mata, hidung, mulut, hingga pemeriksaan suhu badan.

Dari hasil pemeriksaan di beberapa lokasi tempat penjualan hewan kurban, petugas tidak menemukan hewan mengalami penyakit PMK penyakit lainnya. Semua hewan kurban dalam kondisi sehat, namun pihaknya akan melakukan pengecekan lagi jelang H-1 hari raya idul adha.

“Alhamdulillah belum ada kami temukan hewan yang sakit, semua sehat semua, namun kewaspadaan tingkat nasional dan telah mengeluarkan surat edaran terkait penyakit PMK, tapi sampai saat ini belum kami temukan,” terangnya.

Selain tim yang dibentuk Pemprov NTB, tim yang sama juga sudah dibentuk oleh dinas terkait di kabupaten/kota. Tim tersebut bergerak seperti yang dilakukan oleh Dinas Nakeswan NTB.

Sebagaimana kewaspadaan yang dilakukan secara nasional oleh Kementerian Pertanian melalui Dirjen PHK, sudah dikeluarkan surat edaran kewaspadaan terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan penyakit LSD (Lumpy Skin Disease adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus) beberapa waktu terakhir menjadi perhatian nasional.

“Alhamdulillah PMK sudah tidak ada kasus lagi di NTB, termasuk LSD yang patut kita waspadai bersama,” katanya.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Disnakeswan NTB, sekaligus Ketua Persatuan Dokter Hewan Indonesia Provinsi NTB, Musleh menambahkan terkait kewaspadaan tingkat nasional yakni penyakit PMK dan penyakit LSD salah satu penyakit kulit beberapa waktu terakhir menjadi perhatian nasional.

“LSD ini masih nol belum ada kasusnya terus PMK sampai saat ini masih nol, nanti mungkin pemeriksaan yang perlu kita waspadai seperti tahun-tahun sebelumnya,” katanya.

Untuk ciri-ciri hewan kurban sakit/sehat yang patut dijadikan rujukan. Dapat dikenali pada sapi misalnya, dari penampilan badannya bulunya mengkilap. Kemudian jika bulunya berdiri dan kusam, ada indikasi hewan kurban itu sakit. Selain itu, periksa matanya dipastikan tidak merah, berair, dan terdapat belekan. Jika ditemukan gejala itu, terindikasi hewan kurbannya sakit. Begitu juga hidungnya, untuk hewan sehat biasanya berwarna segar dan basah. Jika hidungnya berlendir dan banyak, ada dugaan sakit. Demikian juga mulutnya, pastikan tidak terdapat tanda-tanda seperti sariawan.

“Untuk suhu badannya, pastikan tidak panas. Alangkah baiknya kalau ragu, konsultasikan ke dokter hewan setempat. Untuk pemeriksaan hewan kurban ini, seluruh dokter hewan dikerahkan,” ucapnya.

Nantinya pemeriksaan sebelum hewan dipotong dan sesudah dipotong. Maka hasil pemeriksaannya menjadi rekomendasi, apakah hewan kurbannya boleh dipotong, dipotong bersyarat, atau yang ditolak tidak boleh dipotong. Karena ini untuk kurban, tidak boleh sakit hewan kurbannya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer