34.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaDaerahNTBAstindo NTB Kritik Angkasa Pura Tak Ambil Bagian Promosi Pariwisata

Astindo NTB Kritik Angkasa Pura Tak Ambil Bagian Promosi Pariwisata

Mataram (Inside Lombok) – Asosiasi Travel Indonesia (Astindo) NTB mengkritik Angkasa Pura, lantaran tak mau sama-sama dengan pelaku industri mempromosikan pariwisata NTB. Padahal perusahaan plat merah itu dinilai memiliki peran untuk bisa ikut serta, bahkan dengan promosi langsung ke para penumpang yang akan tiba maupun berangkat.

Ketua Astindo NTB, Sahlan M Saleh meminta Angkasa Pura tidak diam saja menerima airport tax dari penumpang. Namun bagaimana meningkatkan demand atau penumpang, karena hal itu tanggung jawab Angkasa Pura. Kemudian bekerjasama dengan industri pariwisata dan tidak hanya promosi sendiri saja.

“Saya mengkritisi Angkasa Pura, agar mau berpromosi sama kita. Sehingga kegiatan-kegiatan yang ada, Angkasa Pura berperan aktif juga, dampaknya juga untuk Angkasa Pura,” ujarnya, Jumat (25/10).

Jika jumlah rute penerbangan bertambah dan promosi juga dilakukan semua pihak. Maka tidak menutup kemungkinan kunjungan wisatawan meningkat, begitu juga dengan jumlah penumpang pesawat akan bertambah. Kondisi ini juga memberikan dampak positif pada Angkasa Pura.

“Kita industri ini perluas jangkauan promosi bukan hanya mengkaji satu destinasi, atau satu titik promosi, Jakarta, Surabaya. Tapi gimana di sisi lain jangan di anggap kecil. Seperti Madiun, Kediri itu bagian penting dari pasar kita,” terangnya.

Penerbangan ke dan dari Lombok belakangan ini berkurang, sehingga berdampak pada tingkat kunjungan wisatawan ke NTB. Padahal, NTB memiliki beberapa destinasi wisata yang ditawarkan. Kondisi ini menjadi perhatian khusus, baik itu oleh Astindo maupun Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB.

“Kita punya atensi khusus soal ini, artinya daya dorong promosi kita masih kurang, sehingga minat wisatawan itu berkurang ke Lombok belakangan ini, akibat dari pada penerbangan kita kurang,” ungkapnya.

Maka dari itu, harus ada promosi bersama untuk mendorong wisatawan itu tumbuh. Lalu Angkasa Pura bukan hanya menerima begitu saja penumpang, tetapi mereka ikut berpromosi bersama Astindo. Jangan hanya diam saja, dan tidak menyerahkan ke maskapai saja terkait promosi pariwisata dalam daerah. “Bila penumpang itu ramai, maka pemasukan untuk Angkasa Pura tinggi dengan adanya airport tax, Angkasa Pura aktif bersama kami melakukan promosi,” imbuhnya.

Menurutnya, dalam hal ini harus sama-sama mendorong ada direct flight baru antara lain, Semarang, Balikpapan, Batam supaya sektornya tinggi. Meskipun, sudah masuk rute-rute tersebut, namun load factor rendah sehingga jumlah penumpang itu tidak banyak.

“Tentu kita punya perhatian, harapan kita tahun 2025 pemprov dan pemda berkolaborasi untuk melakukan promosi bersama. Ke semua kota kota yang minat pasarnya kecil kepada Lombok supaya jadi besar,” jelasnya.

Disisi lain, Astindo NTB juga menggelar Mandalika Travel Mart sebagai salah agenda tahunan untuk mempromosikan pariwisata NTB. Pada kegiatan ini melibatkan sebanyak 100 buyer dari berbagai negara di Asia yang diselenggarakan selama 3 hari, dari 21-23 Oktober 2024. Dengan menargetkan transaksi sebanyak-banyaknya.

“Hasil transaksi kemarin di Mandalika Travel Mart mencapai Rp14,7 miliar. Dari seluruh nusantara dan beberapa negara asia, Singapura, Malaysia dan lainnya. Sudah cukup bagus, ini mandalika travel mart kita yang paling sempurna,” tandasnya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer