Mataram (Inside Lombok) – Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) NTB, Iwan P Balukea meminta kepada DAMRI Mataram untuk bisa menambah layanan trayek baru di NTB dan juga meningkatkan frekuensi mereka. Pasalnya, dengan tambahan layanan tersebut minat masyarakat menggunakan moda transportasi darat atau bus umum bertambah.
“Sebaran angkutan umum dari DAMRI yang merata sampai ke daerah terpelosok artinya pemerintah hadir untuk melayani masyarakat di bidang transportasi. Seperti di jalur menuju kecamatan Pekat Kabupaten Dompu hanya dilayani 1 perusahaan otobus,” ujar Iwan, Selasa (20/2).
Kondisi tersebut sesuai dengan pengamatan dari MTI NTB tidak layak dijadikan armada angkutan umum, karena keselamatan penumpang harus diutamakan. Apalagi di Desa Doropeti Kecamatan Pekat terdapat pabrik gula terbesar di Asia Tenggara, dengan jumlah karyawan yang banyak dan membutuhkan moda transportasi darat cukup banyak, begitu juga masyarakat umum di seluruh Kecamatan Pekat.
“Di Kecamatan Hu’u Kabupaten Dompu yang merupakan destinasi pariwisata, Pantai Lakey sebagai sport tourism khusus surfing kelas internasional dan juga terdapat Tambang Emas Vale itu juga merupakan peluang bagi Perum DAMRI untuk membuka trayek baru,” ungkapnya.
Sedangkan untuk di Pulau Lombok, diharapkan Perum DAMRI di rute ke Sembalun Gunung Rinjani ditambah, yaitu rute Mataram, Bangsal dan Sembalun pulang pergi (round-trip). Trayek ini sangat potensial, diketahui Gunung Rinjani merupakan daerah tujuan pariwisata.
Dengan ada trayek baru dan penambahan frekuensi para wisatawan bisa aman, cepat dan nyaman mencapai tujuan wisata yang diinginkan. “Kita berharap DAMRI membuka trayek-trayek baru khususnya yang bisa mensupport destinasi wisata yang ada di NTB. Selama ini masyarakat memilih menggunakan sepeda motor karena tidak ada pilihan moda transportasi yang disediakan Pemerintah,” jelasnya.
Sementara itu, GM Damri Mataram, Hilman Azhari menyambut baik dengan harapan dari MTI tersebut. Namun untuk trayek baru pihaknya masih melakukan kajian secara bisnis dan minat masyarakat terkait angkutan ini, dan tidak menutup kemungkinan jika dari hasil kajian layak akan dilakukan pengembangan trayek baru.
Kemudian untuk penambahan frekuensi masih menyesuaikan dengan permintaan pasar terutama di moment high season. “Untuk angkutan wisata khususnya di wilayah Lombok, beberapa daerah wisata seperti Sembalun sudah kita layani. Begitu juga rute Bandara Lombok menuju Bangsal juga sudah dilayani, Serta beberapa destinasi wisata. Kedepannya kami berharap ada pengembangan rute baru di pusat Kota Mataram,” imbuhnya. (dpi)