Mataram (Inside Lombok) – Jadwal pelantikan Gubernur NTB terpilih kembali berubah. Padahal DPRD NTB sudah menjadwalkan pidato pertama Gubernur definitif pada sidang paripurna yaitu Sehingga 10 Februari 2025 mendatang.
Wakil Ketua DPRD NTB, Lalu Wirajaya mengatakan perubahan jadwal pelantikan Gubernur terpilih ini berdasarkan kajian yang matang ditingkat pusat. Dengan adanya penyesuaian jadwal pelantikan Gubernur terpilih ini, DPRD NTB kembali menyesuaikan perubahan-perubahan kegiatan yang sebelumnya sudah terjadwal. “Saya kira perubahan itu proses kajian yang matang di tingkat pusat mempertimbangkan segala sesuatunya,” katanya, Jumat (31/1) sore.
Ia mengatakan, selain penyesuaian jadwal rapat paripurna, hal ini juga berdampak pada program-program Gubernur definitif yang harus disesuaikan kembali. “Gubernur definitif integrasi programnya juga akan mundur gitu. Walaupun secara persiapan sudah dilakukan. Tapi resmi setelah beliau dilantik baru beliau berekspresi,” katanya.
Jika mengacu pada jadwal pertama, DPRD NTB sudah melakukan berbagai persiapan khususnya sidang paripurna untuk pidato pertama Gubernur definitive. Untuk sidang paripurna ini akan dilakukan pada Senin (10/2) mendatang. “Kita sudah siapkan paripurna itu tanggal 10 Februari Gubernur definitif. Karena kan skema 6 Februari itu pelantikan. Dan pidato perdananya tanggal 10 Februari,” katanya.
Penundaan jadwal pelantikan ini kata Wirajaya akan adanya kemungkinan penolakan gugatan oleh mahkamah konstitusi (MK) terhadap kepala daerah yang bersengketa. Sedangkan yang diterima gugatannya kemungkinan besar pelantikan akan dilakukan tahap kedua.
“Pertimbanganya supaya bisa dilakukan pelantikan samaan dengan yang sebelumnya tidak ada gugatan. Kalau tanggal 6 Februari maka kemungkinan pelantikan bisa dilakukan sampai tiga tahap. Karena ada gugatan yang ditolak MK dan ada yang diterima,” katanya.
Menurutnya, penundaan jadwal pelantikan ini juga dengan mempertimbangkan efektif dan efisien. “Saya yakin ini mempertimbangkan efektif aja sih. Itu pertimbanganya,” kata Wirajaya. (azm)