Mataram (Inside Lombok) – Para eksportir di NTB cukup banyak, baik itu kopi, manggis, maupun kerajinan. Namun masih ada beberapa yang menjadi keluhan mereka terkait beberapa fasilitas yang masih kurang di NTB.
Menanggapi keluhan itu, Wakil Menteri Perdagangan RI, Dyah Roro Esti mengungkapkan pihaknya memiliki beragam fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh para eksportir, seperti program Inatrade, jaringan dengan atase perdagangan lintas negara, dan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) yang tersebar di 40 kantor di berbagai negara. Fasilitas ini diharapkan bisa dioptimalkan untuk mendukung kegiatan ekspor.
“Karena Kementerian Perdagangan mempunyai banyak sekali fasilitas yang bisa dimanfaatkan, termasuk Inatrade, jaringan dengan atase perdagangan lintas negara, dan ITPC di beberapa negara, total ada 40 kantor di lintas negara sana. Mudah-mudahan ini bisa dioptimalkan oleh para eksportir,” ujarnya, Jumat (13/12).
Sebagaimana diketahui, NTB memiliki potensi ekspor yang sangat besar, terutama di sektor pertanian, perikanan, dan pertambangan. Dalam beberapa tahun terakhir, ekspor NTB mengalami pertumbuhan yang signifikan. Hal ini didorong oleh peningkatan permintaan pasar global terhadap produk-produk berkualitas dari NTB. “Pertemuan ini diharapkan dapat memberikan jalan keluar yang konkrit bagi para eksportir di NTB, serta mendorong mereka semakin luar pasarnya,” ucapnya.
Selain itu, optimalisasi tol laut untuk meningkatkan efisiensi pelabuhan. Wamen Perdagangan menegaskan bahwa semua masukan yang diterima akan dipertimbangkan secara holistik oleh Kementerian Perdagangan untuk mencari solusi yang tepat. “Tadi juga ada pembahasan mengenai tol laut dan bagaimana mengoptimalkan pelabuhan. Ini kita tampung secara holistik dan akan kami renungkan juga di internal Kementerian Perdagangan,” jelasnya. (dpi)