Mataram (Inside Lombok) – Permintaan bahan pokok mulai meningkat selama Ramadan, khususnya untuk komoditas pertanian. Hal ini pun turut mempengaruhi kenaikan harga. Karenanya, pemerintah diminta memperbanyak lokasi operasi pasar murah sebagai salah satu intervensi untuk menekan harga kebutuhan pokok.
“Kami minta OPD terkait agar memperbanyak bazar pasar murah pada saat Ramadan hingga menjelang lebaran Idulfitri. Jadi Dinas Perdagangan dan lainnya harus hadir di seluruh wilayah, sampai ke pelosok-pelosok, jangan hanya tersentral di satu titik kota saja,” kata Wakil Ketua Komisi II DPRD NTB, Megawati Lestari.
Ia mengatakan, OPD terkait harus memastikan harga sejumlah bahan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, ayam, daging, telur hingga bumbu dapur tetap stabil. Operasi pasar murah dibutuhkan untuk meningkatkan akses masyarakat berpenghasilan rendah terhadap barang-barang kebutuhan pokok. Menurutnya, sejumlah bahan pokok stoknya bergantung dari kelancaran distribusi luar daerah. Diharapkan pasokannya tetap berjalan lancar untuk menghindari gejolak harga.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Baiq Nelly Yuniarti mengatakan pemerintah Provinsi NTB akan melaksanakan operasi pasar di beberapa lokasi. Penentuan lokasi operasi pasar ini khusus di daerah-daerah dengan jumlah kemiskinan ekstrem terbanyak.
“Kami tidak bisa melaksanakan dalam satu bulan ini. Insya allah kami akan koordinasi dengan kabupaten dan kota supaya tidak tumpang tindih. Kalau di Bima operasi pasar di Desa Donggo,” katanya.
Pelaksanaan operasi pasar ini akan dilakukan berdasarkan data dari Dinas Sosial Provinsi NTB. Operasi pasar akan dilaksanakan di sembilan titik dengan jumlah kemiskinan ekstrem terbanyak. “Kami fokuskan ke ini. dan sekarang masih prepare. Kalau bulan Ramadan itu kabupaten kota,” katanya.
Berdasarkan data Dinas Perdagangan Provinsi NTB per 4 Maret 2025 harga beras medium yaitu Rp13 ribu per kilogram (kg) dan kualitas premium yaitu Rp15 ribu per kg. Sedangkan cabai rawit merah saat ini mencapai Rp180 ribu per kg. Cabai merah keriting Rp70 ribu per kg, cabai merah besar sekitar Rp60 ribu per kg.
Gula pasir curah Rp18 ribu, gula pasir kemasan premium Rp19 ribu per kg, minyak goreng curah Rp18 ribu per liter, minyak goreng premium Rp23 ribu per liter, dan minyak kita Rp18 ribu per liter. Kemudian daging ayam ras Rp38 ribu per kg, daging sapi antara Rp120 – 130 ribu per kg serta telur ayam ras Rp30.400 per kg. (azm)