Mataram (Inside Lombok) – Komunitas Hello Project kali ini turun ke sekolah untuk mengajak para peserta didik cinta terhadap lingkungan. Kegiatan yang digelar bertajuk “Bijak dalam Pilihan, Peduli dalam Tindakan: Anak Muda Anti-Narkoba & Pro-Lingkungan”.
Salah satu anggota Komunitas Hello Project, Rizki Hidayatulla mengadakan sosialisasi tentang penyalahgunaan narkoba harus lebih masif. Sehingga peserta didik bisa lebih paham tentang bahaya narkoba.
“Para peserta diberikan sosialisasi tentang bahaya narkoba dan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Kita laksanakan ini dengan cara yang interaktif dan mudah dipahami oleh peserta, agar mereka lebih paham tentang dampak negatif narkoba,” ungkapnya.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 45 siswa dan siswi SMP-SMA Yayasan Nurul Mahmudin. Selama kegiatan berlangsung komunitas Hello Project melibatkan 20 orang volunteer. “Kita lebatkan 20 relawan ini agar sosialisasi bisa lebih maksimal,” harapnya.
Dikatakan Rizki, banyak kegiatan yang digelar di Yayasan Nurul Mahmudin. Karena tujuan dari kegiatan ini tidak hanya untuk memberikan wawasan tentang narkoba dan lingkungan, tetapi juga untuk memperkuat keterampilan interpersonal para peserta.
“Melalui diskusi kelompok dan presentasi, para siswa dapat mengembangkan kemampuan komunikasi, kerjasama, dan kepemimpinan para peserta. Serta memperbaiki kepercayaan diri mereka. Diharapkan, kegiatan ini dapat membentuk karakter anak muda yang lebih bijak, tanggap, dan peduli terhadap masa depan mereka serta lingkungan sekitar,” ungkap Rizki.
Di sisi lain, fasilitas pendidikan di Yayasan Nurul Mahmudin masih sangat terbatas. Dimana, fasilitas kelas yang belum memadai. Sehingga beberapa siswa harus duduk bersila di lantai. “Beberapa siswa tidak memiliki sepatu untuk dipakai ke sekolah. Kondisi ini tentu mempengaruhi kenyamanan dan semangat belajar siswa sehari-hari. Sebagai siswa harus belajar dengan kursi seadanya, sementara lainnya duduk bersila di lantai karena keterbatasan tempat duduk yang layak,” ungkapnya.
Kondisi pendidikan di Yayasan Nurul Mahmudin ini mencerminkan tantangan yang dihadapi dalam pemerataan pendidikan di Lombok Barat. Dengan kondisi sekolah tersebut, sangat dibutuhkan dukungan agar pelaksanaan kegiatan belajar mengajar bisa berjalan dengan maksimal.
“Keprihatinan ini menunjukkan bahwa dibutuhkan dukungan lebih dari berbagai pihak agar anak-anak di daerah ini dapat menikmati pendidikan yang layak dan mendapatkan kesempatan belajar dalam lingkungan yang lebih nyaman dan mendukung,” tutupnya. (azm)