27.6 C
Mataram
Rabu, 16 Juli 2025
BerandaDaerahNTBJauh Lampaui Target, Nilai Transaksi Dagang NTB-Jatim Tembus Rp851 Miliar

Jauh Lampaui Target, Nilai Transaksi Dagang NTB-Jatim Tembus Rp851 Miliar

Mataram (Inside Lombok) – Nilai transaksi dalam misi dagang antara pelaku usaha dari Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Jawa Timur (Jatim) berhasil menembus angka Rp851,5 miliar, jauh di atas target semula yang ditetapkan sebesar Rp500 miliar.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyebut pencapaian ini sebagai rekor tertinggi sepanjang penyelenggaraan misi dagang antara kedua provinsi. “Alhamdulillah, transaksi yang tercatat telah mencapai Rp851,5 miliar. Semoga bisa menembus Rp1 triliun,” ujar Khofifah.

Misi dagang NTB–Jatim ini merupakan yang ketiga sejak tahun 2023. Sepanjang tiga kali pertemuan tersebut, nilai total transaksi yang dihasilkan telah menyentuh angka Rp6,5 triliun. Menurut Khofifah, kerja sama ini turut mendorong surplus neraca perdagangan Jatim sebesar Rp5,2 triliun.

Selain memperkuat perdagangan antar wilayah, misi ini juga membuka jalan bagi investasi. Salah satu pengusaha asal Jatim telah menanamkan modal sebesar Rp150 miliar untuk sektor peternakan ayam di Lombok Tengah. Di sisi lain, kolaborasi juga diperluas ke sektor keuangan, melalui kemitraan Bank NTB Syariah dan Bank Jatim dalam Kelompok Usaha Bank (KUB).

Sementara itu, Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, menilai capaian ini sebagai bukti eratnya hubungan antara kedua daerah, baik dari sisi ekonomi maupun emosional. “Ini bukan sekadar transaksi dagang. NTB dan Jatim seperti saudara kandung. Banyak produk yang masuk ke NTB berasal dari Jawa Timur,” ujarnya.

Menurut Iqbal, koneksi historis dan budaya antara NTB dan Jatim telah terbangun sejak lama. Bahkan, banyak tokoh NTB yang menempuh pendidikan di Malang atau Surabaya. Ia menilai hubungan ini sebagai sesuatu yang alami dan saling menguntungkan.

Lebih lanjut, Iqbal mengajak investor Jatim untuk terlibat dalam hilirisasi produk NTB. Ia mencontohkan potensi besar dari sektor kelautan. “NTB adalah produsen utama udang vaname di Indonesia. Biaya ekspor akan lebih efisien jika langsung dari pelabuhan kami, yang kini sudah mampu melayani kapal besar,” tuturnya.

Iqbal juga mengungkapkan potensi kekayaan alam NTB lainnya seperti jagung, beras, serta hasil laut. Di sektor tambang, NTB bahkan memiliki cadangan emas yang diklaim melebihi milik Freeport di Papua. “Ada tiga perusahaan tambang besar di NTB. Jika digabung, cadangan emasnya menjadi yang terbesar di Indonesia,” tutupnya. (gil)

- Advertisement -


Berita Populer