25.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaDaerahNTBKemarau Panjang di NTB, Ribuan Jemaah Ikut Salat Istisqa di Kantor Gubernur

Kemarau Panjang di NTB, Ribuan Jemaah Ikut Salat Istisqa di Kantor Gubernur

Mataram (Inside Lombok) – Hujan yang tak kunjung turun membasahi wilayah NTB memicu kekeringan yang cukup ekstrem. Menghadapi situasi itu, ribuan jemaah pun turun melaksanakan salat istisqa di halaman Kantor Gubernur NTB, Senin (16/10).

Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) NTB, Fathurrahman mengatakan jemaah yang datang dari kalangan pegawai lingkup Pemprov NTB, para siswa dan guru tingkat SMA/SMK di Kota Mataram. Salat istisqa atau salat sunnah meminta hujan ini diharapkan bisa dilaksanakan hingga ke tingkat desa.

“Dilaksanakan oleh Pemprov NTB dan diikuti pemda kabupaten/kota serta seluruh masyarakat sampai ke desa,” katanya, Senin (16/10) pagi. Melalui shalat Istisqa ini, lanjut Fathurrahman, para jemaah bermohon kepada Allah SWT agar terhindar dari seluruh bencana, termasuk dari krisis air bersih yang dirasakan masyarakat di sejumlah wilayah NTB yang masih terdampak kekeringan.

Diakui, dampak musim kemarau di NTB sudah diantisipasi pemerintah daerah. Antisipasi yang dilakukan dengan pembagian air ke beberapa titik terutama kepada masyarakat yang membutuhkan. Pendistribusian akan terus berlangsung hingga krisis air bersih mulai berkurang.

“Pemerintah provinsi dan unsur terkait melakukan pembagian air di beberapa titik yang betul-betul sangat membutuhkan. Dan ini akan terus berlangsung,” ujarnya. Tahun ini musim kemarau disebutnya lebih panjang dari tahun lalu.

Diharapkan pada November mendatang hujan sudah mulai turun. “Musim kemarau agak lebih panjang. Mudah-mudahan pertengahan bulan November, sudah mulai hujan,” katanya.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB hingga 16 Oktober ini, sebanyak enam kabupaten dan kota di NTB telah menetapkan siaga darurat kekeringan. Selain itu tiga daerah lainnya telah menetapkan status tanggap darurat.

Dari sembilan kabupaten dan kota terdapat 73 kecamatan dengan 345 desa. Selain itu, terdapat 164.700 kepala keluarga dan 578.839 jiwa yang terdampak. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer