32.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaDaerahNTBKetersediaan Air di Tiga Gili Masih Dicarikan Solusi

Ketersediaan Air di Tiga Gili Masih Dicarikan Solusi

Mataram (Inside Lombok) – Pasokan air bersih di Gili Trawangan dan Gili Meno terganggu setelah izin operasi PT Tiara Cipta Nirwana (TCN) dicabut oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Persoalan ketersediaan air ini akan mempengaruhi kunjungan wisatawan ke destinasi wisata tersebut.

Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda NTB, Fathul Gani menjelaskan saat ini Pemerintah Provinsi NTB sedang mencari solusi agar kawasan pariwisata ini tidak mengalami krisis air bersih. Pemerintah daerah setempat yaitu Kabupaten Lombok Utara juga harus segera mencari solusi. “Harapan kami, pemanfaatan air bersih bisa terus berjalan karena tidak ada alternatif lain,” katanya.

Ia menjelaskan, Pemprov NTB sedang mengkaji berbagai alternatif penyediaan air bersih. Dalam penyediaan air bersih ini dipastikan ramah lingkungan tanpa menggunakan metode pengeboran. Kebutuhan air bersih di Gili Trawangan sangat mendesak.

Kebutuhan ini disebutnya tidak saja untuk masyarakat setempat melainkan juga mempertahankan tingkat kunjungan. Dimana tingkat kunjungan wisatawan ke destinasi andalan Provinsi NTB sangat tinggi yaitu mencapai 2 ribuan wisatawan per hari. “Gili Trawangan adalah destinasi wisata internasional yang sangat penting, sehingga pasokan air bersih harus tetap tersedia,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala UPT Gili Tramena Dinas Pariwisata NTB, Mawardi menyatakan penghentian pasokan air bersih oleh PT TCN akan berdampak serius pada industri pariwisata di kawasan tersebut. “Satu hari saja mati air kan repot juga,” katanya.

Ia mengatakan, jika kondisi ini berlangsung lama maka target kunjungan wisatawan yang mencapai 2,5 juta tersebut tidak bisa tercapai. “Bisa-bisa tidak penuhi target wisatawan,” katanya.

Sumber air yang digunakan selama ini dari air laut melalui proses penyulingan yang dilakukan oleh PDAM dan PT TCN. Untuk saat ini belum ada laporan keluhan yang diterima pasalnya air masih tersedia. Hanya saja jika dihentikan maka akan menjadi persoalan yang sangat serius. “Kalau airnya dihentikan seperti bulan Juni itu kan. Jadi pengaruhnya ke kunjungan nanti. Orang ngapain ke Gili kalau tidak ada air kan,” tegasnya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer