Mataram (Inside Lombok) – Badan Amil zakat nasional (BAZNAS) Provinsi NTB di 2025 mendatang akan mengupayakan zakat yang diperoleh tidak saja dari kalangan pegawai negeri, melainkan juga lembaga yang lainnya. Pasalnya, melalui zakat yang berhasil dikumpulkan dipergunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di NTB.
Wakil Ketua I Bidang Pengumpulan pada BAZNAS Provinsi NTB, Lalu Pattimura Farhan mengatakan berbagai program peningkatan kesejahteraan masyarakat sudah direalisasikan. Selain itu, program pendidikan melalui pemberian beasiswa juga dialokasikan dari zakat yang sudah terkumpul.
“Workshop dalam rangka maksimalisasi pengumpulan zakat se NTB. Visi BAZNAS itu menjadi lembaga utama yang mensejahterakan rakyat,” katanya, Kamis (7/11) pagi. Ia mengatakan, untuk meningkatkan pengumpulan zakat dibutuhkan keterlibatan lembaga-lembaga lagi selain dari pemerintahan. Meskipun setiap tahunnya terjadi peningkatan jumlah zakat yang terkumpul.
“Alhamdulillah capaian pengumpulan kita tidak lagi dari 15 persen dari tahun sebelumnya. Tapi dari target tersebut Alhamdulillah. Surplus hampir sampai Rp6,5 miliar lebih. Ini artinya kesadaran para dermawan itu luar biasa,” katanya.
Setiap tahun, target zakat yang bisa dikumpulkan terus terjadi peningkatan. Misalnya pada tahun 2023 lalu target zakat yaitu sebesar Rp32,5 miliar. Dari target tersebut telah tercapai Rp37,5 miliar. Sedangkan tahun 2024 ini target zakat yaitu sebesar Rp33,5 miliar.
Melalui kegiatan yang digelar ini, BAZNAS NTB akan melakukan pemetaan wilayah serta memperluas jumlah muzakki dan munfiq di Provinsi NTB. “Kita juga akan mengintegrasikan antara zakat, promosi dan komoditi lain,” katanya.
Program Baznas Provinsi NTB seperti pengentasan kemiskinan, peningkatan kesejahteraan masyarakat NTB. Melalui program yang telah dicanangkan oleh Baznas provinsi NTB, seperti program Baznas Cerdas, Baznas peduli, Baznas Taqwa dan Baznas sehat.
Dari workshop yang digelar bersama Baznas di kabupaten kota terdapat lima kesepakatan yaitu berkomitmen untuk pencapaian target pengumpulan yang mengacu pada rencana kegiatan anggaran tahunan (RKAT) oleh masing-masing Baznas. Selain itu, menjalin hubungan yang harmonis dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya dalam rangka peningkatan pengumpulan ZIS dari ASn dan dukungan operasional APBD.
Kesepakatan yang lain yaitu menetapkan semangat kebersamaan antar pimpinan dalam pengambilan kebijakan dengan mengacu kepada sistem kolektif kolegial. Terwujudnya database pengumpulan Baznas se NTB yang reliable untuk memudahkan pelaporan ke Baznas pusat. Peningkatan kapasitas amil secara berkelanjutan dalam rangka menjawab tantangan tugas kelembagaan yang semakin berkembang. (azm)