25.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaDaerahNTBMasuki Puncak Musim Kemarau, Sebagian Besar Wilayah NTB Kekeringan

Masuki Puncak Musim Kemarau, Sebagian Besar Wilayah NTB Kekeringan

Mataram (Inside Lombok) – Sebagian besar wilayah NTB mulai memasuki puncak musim kemarau di Agustus ini. Masyarakat pun diimbau bisa menggunakan air secara bijak, efektif dan efisien.

Prakirawan Cuaca (forecaster) BMKG Stasiun Klimatologi NTB, Nindya Kirana dan Suci Agustiarini menerangkan memasuki periode puncak musim kemarau tahun ini, masyarakat juga perlu mewaspadai akan terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan dan kekeringan yang umumnya terjadi di periode musim kemarau.

“Masyarakat dapat memanfaatkan penampungan air seperti embung, waduk, atau penampungan air hujan lainnya guna mengantisipasi periode puncak musim kemarau yang mulai memasuki wilayah NTB, khususnya di wilayah-wilayah yang sering terjadi kekeringan,” ujar mereka melalui keterangan tertulisnya.

Diterangkan, curah hujan di wilayah NTB pada dasarian II Agustus 2023 seluruhnya dalam kategori rendah. Curah hujan tertinggi tercatat terjadi di Pos Hujan Lunyuk, Kabupaten Sumbawa sebesar 16 milimeter per dasarian. Sifat hujan pada dasarian II Agustus 2023 di wilayah NTB bervariasi dari kategori bawah normal (BN) hingga atas normal (AN).

Monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) berturut-turut di wilayah NTB menunjukkan secara umum berada pada kategori sangat panjang, yaitu 31-60 hari tanpa hujan. Namun terdapat beberapa titik yang termonitor dalam kategori ekstrem panjang atau lebih dari 60 hari tanpa hujan, yaitu di pesisir utara Kabupaten Lombok Timur, Lombok Utara, Sumbawa, serta pesisir utara Kota Bima. HTH terpanjang tercatat di pos hujan Asakota Kolo, Kota Bima selama 113 hari.

Diperkirakan pada dasarian III Agustus 2023 ini, terhitung 21-31 Agustus 2023 peluang terjadinya hujan sangat rendah. “Diperkirakan curah hujan dengan intensitas kurang dari 20 milimeter per dasarian memiliki probabilitas kejadian lebih dari 90 persen yang merata di seluruh wilayah NTB,” jelas mereka.

Melihat kondisi saat ini, ada beberapa wilayah yang mungkin mengalami kekeringan meteorologis. Antara lain untuk level awas ada di Kabupaten Lombok Timur (Kecamatan Sambelia), Kabupaten Lombok Utara (Kecamatan Bayan), dan Kabupaten Sumbawa (Kecamatan Utan dan Buer). Kemudian level siaga di Kabupaten Dompu (Kecamatan Kilo, Manggelewa, Pajo, Woja), Kabupaten Bima (Kecamatan Donggo, Lambitu, Madapangga, Palibelo, Soromandi, Wawo), Kota Bima (Kecamatan Raba, Rasanae Timur), Kota Mataram (Kecamatan Mataram), Kabupaten Lombok Barat (Kecamatan Batu Layar, Gerung, Lembar, Narmada), Kabupaten Lombok Tengah (Kecamatan Batukliang, Janapria, Praya Barat), Kabupaten Lombok Timur (Kecamatan Jerowaru, Labuhan Haji, Pringgabaya, Sembalun, Sikur, Swela, Sukamulia), Kabupaten Lombok Utara (Kecamatan Gangga, Kayangan, Pemenang, Tanjung), Kabupaten Sumbawa (Kecamatan Alas, Batulanteh, Lenangguar, Moyo Utara, Unter Iwes) dan Kabupaten Sumbawa Barat (Kecamatan Brang Ene, Brang Rea, Jereweh, Maluk, Poto Tano, Seteluk, Taliwang). Sedangkan level waspada ada di Kabupaten Lombok Timur (Kecamatan Sakra Barat). (r)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer