Sumbawa Barat (Inside Lombok) – Menyambut Hari Anak Nasional yang diperingati setiap 23 Juli, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menunjukkan bagaimana kolaborasi pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dapat menghadirkan pemenuhan hak anak secara nyata.
PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), sebagai mitra aktif melalui Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM), turut mendukung terwujudnya KSB sebagai Kabupaten Layak Anak. Komitmen ini tercermin dalam berbagai inisiatif di bidang kesehatan, pendidikan, dan perlindungan anak, untuk menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan memberdayakan agar anak-anak dapat tumbuh optimal.
Menjaga Masa Depan Anak Lewat Kesehatan dan Perlindungan
AMMAN memahami bahwa kesehatan adalah fondasi utama bagi tumbuh kembang anak. Melalui program Pencegahan dan Penurunan Stunting, AMMAN mendukung pemenuhan gizi balita dan ibu hamil dengan memperkuat tata kelola serta mengaktifkan program pemerintah DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting) di tingkat desa. Upaya ini dilengkapi dengan penyediaan akses air minum yang aman serta penguatan Tim Pendamping Keluarga. Program ini berhasil menurunkan angka stunting hingga 30% di area intervensi.
Selain itu, AMMAN terus mendorong advokasi dan implementasi Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) dan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA), pendekatan komunitas yang memastikan hak-hak anak dan perempuan menjadi prioritas dalam pembangunan desa serta mencegah kekerasan.
Mencetak Generasi Tangguh Melalui Pendidikan dan Keterampilan
Program PAUD Prestasi membekali guru dengan metode berpikir komputasional, menumbuhkan logika dan kreativitas anak sejak dini, serta mengajak ayah terlibat aktif dalam pengasuhan. Hasilnya, tercatat peningkatan hingga 9% pada aspek motorik, pra-literasi, pra-numerasi, dan sosial-emosional anak berdasarkan skor IDELA.
Untuk mengembangkan bakat anak dan remaja, program Sports for Development memberikan pelatihan dan beasiswa olahraga sambil menanamkan nilai sportivitas, mencegah bullying dan penyalahgunaan NAPZA, serta mengedepankan inklusivitas melalui Liga KSB bagi anak-anak disabilitas. Sementara itu, program AMMAN Scholars membuka akses pendidikan vokasi bagi ratusan pelajar, membekali mereka dengan keterampilan siap kerja sekaligus mencegah pernikahan di usia anak.
Mewujudkan Ruang Bermain, Belajar, dan Berdaya
Guna mendukung Kabupaten Layak Anak (KLA), AMMAN memfasilitasi peningkatan kapasitas Gugus Tugas KLA dan Forum Anak. AMMAN juga menginisiasi Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), ruang inklusif untuk bermain, belajar, berkreasi, yang terintegrasi dengan layanan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Dari sisi ekonomi keluarga, Program Pengembangan UMKM — 60% di antaranya milik perempuan — AMMAN mendorong kesejahteraan rumah tangga, karena ibu yang berdaya akan memastikan anak tercukupi gizinya, tetap sekolah, dan terhindar dari pernikahan usia dini.
Menanamkan Kepedulian Lingkungan Sejak Dini
AMMAN juga menumbuhkan kesadaran lingkungan melalui edukasi langsung dan partisipatif. Program Pengelolaan Sampah Sekolah (PPSS) mengajarkan siswa memilah sampah, membuat kompos, menanam sayuran, sekaligus mendukung ekonomi sekolah. Di sisi lain, Blue Program mengenalkan anak pada laut secara aman melalui Surfing Masuk Sekolah dan Junior Lifesaving, yang menanamkan disiplin, percaya diri, serta kepedulian pada lingkungan pesisir.
Dalam Program Ekowisata, anak-anak terlibat langsung menjaga alam, mulai dari memungut sampah hingga menanam mangrove, menumbuhkan tanggung jawab sosial dan kecintaan lingkungan.
Membuka Harapan Masa Depan untuk Anak dan Remaja
Bagi remaja putus sekolah, AMMAN membuka peluang lewat Pelatihan Hospitality. Program ini memberikan beasiswa dan pelatihan kepada ratusan remaja, membekali keterampilan kerja di sektor pariwisata, menumbuhkan rasa percaya diri, harapan masa depan, sekaligus menjadi perlindungan sosial guna mencegah kemiskinan, pengangguran, dan eksploitasi.
Vice President Social Impact AMMAN, Priyo Pramono, menyampaikan bahwa program AMMAN tidak hanya menyediakan ruang bermain yang aman, tetapi juga menjadi jembatan masa depan yang dibangun bersama melalui kerja sama banyak pihak sebagai wujud tanggung jawab melindungi hak anak. “Di Hari Anak Nasional ini, mari kita rayakan seluruh upaya dan perjuangan yang dilakukan oleh semua pihak dalam merajut kolaborasi untuk membuka peluang anak seluas-luasnya demi masa depan cerah mereka. Mewujudkan KSB layak anak menuju Generasi Emas Indonesia,” tutupnya. (r)