31.5 C
Mataram
Sabtu, 21 September 2024
BerandaDaerahNTBMilenial dan Gen Z Mulai Tertarik Miliki Asuransi

Milenial dan Gen Z Mulai Tertarik Miliki Asuransi

Mataram (Inside Lombok) – Generasi milenial dan gen Z mulai tertarik untuk memiliki asuransi, terutama pada asuransi kecelakaan. Hal itu diduga dipengaruhi mobilitas milenial dan Gen Z yang cukup, sehingga asuransi sangat penting bagi mereka.

Seksi Bidang Pendidikan Pengurus Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) NTB, Tomi F Rogi menyebut kelompok milenial dan Gen Z memang memiliki posisi cukup penting, yaitu sebagai penggerak mesin ekonomi di daerah ke depannya. Termasuk untuk industri asuransi yang membantu kelompok tersebut tetap terlindungi.

“Ketertarikan itu sudah mulai tumbuh, karena beberapa asuransi itu sudah ada yang melewati (memberi pelayanan, Red) gadget sekarang. Begitu cara penutupannya bisa lewat gadget,” ujar Tomi, Kamis (13/7).

Diakui, untuk menarik milenial dan Gen Z agar memiliki asuransi menjadi tantangan bagi perusahaan asuransi, baik yang konvensional maupun syariah. Tantangan di awal adalah bagaimana mencoba mensosialisasikan asuransi dapat diakses melalui gadget. Karena sekarang ini tidak ada batas ruang dan waktu terkait dengan informasi asuransi.

- Advertisement -

“Sekarang mau itu asuransi kendaraan, kebakaran, itu bisa langsung via gadget. Karena itu bisa dikatakan asuransi yang simperis itu adalah resikonya yang sederhana, sehingga diminati,” terangnya.

Tak sosialisasi menjadi tantangan bagi perusahaan asuransi untuk mengenalkan asuransi kepada masyarakat. Khususnya generasi milenial dan Gen Z. Seperti kerugian hal ini yang menjadi tantangan bagaimana bisa mendorong dengan cara mengedukasi apa itu asuransi. Bagaimana manfaatnya asuransi dan bagaimana berasuransi agar bisa memitigasi ke depan. Khususnya dalam sisi ekonomi.

“Memang banyak faktor negatif soal asuransi di tengah masyarakat. Kadang asuransi diawal saja bagus, tapi pada saat klaim ternyata bermasalah. Memang hal-hal tersebut juga harus kita pahami secara komprehensif, dalam arti ada beberapa informasi tidak tersampaikan secara komprehensif dan secara masif,” jelas Kepala Cabang PT Asuransi Askrida Syariah Kantor Cabang Mataram ini.

Kemudian ada beberapa market asuransi melewati agen-agen asuransi dan juga yang langsung, atau ada juga yang melalui rekanan-rekanan perbankan. Di mana terkadang informasi terkait aturan, proses klaim tidak tersampaikan dengan baik kepada usernya atau nasabahnya langsung. Sehingga masyarakat jadi beranggapan semua klaim harus di cover atau dijamin.

“Tetapi ada hal-hal dimana yang dikecualikan dalam polis. Maka sebaiknya adalah semua informasi terkait yang dijamin, yang dikecualikan harus disampaikan juga kepada nasabah atau debitur atau kalau di kami itu disebutnya tertanggung,” terangnya.

Untuk itu, diharapkan dengan adanya sisi literasi, edukasi terutama pada kaum milenial ini menjadi strategi cukup baik. Ke depan mereka agar pemahaman terkait asuransi, sehingga menjadi lebih maksimal bahkan mengarah ke sisi optimal. Maka dari itu perusahaan asuransi bisa bersinergi tidak hanya dari industri asuransi tapi bisa bersinergi juga dengan industri lain dimana industri tersebut membutuhkan asuransi.

“Bisa juga berkolaborasi dari sisi akademisi, dan kita bisa memberikan sesuatu hal-hal yang produktif terutama perkembangan ekonomi di NTB khususnya,” pungkasnya. (dpi)

- Advertisement -


Berita Populer