Mataram (Inside Lombok) – Sejumlah benda bersejarah yang sempat dirampas dikembalikan oleh Pemerintah Belanda ke Indonesia. Sebagian benda antik itu pun rencananya akan dipamerkan juga di NTB yang merupakan daerah asalnya.
Kepala Museum Negeri NTB, Ahmad Nuralam menyambut baik rencana pameran yang akan dilakukan di NTB. Karena dengan begitu masyarakat yang akan melihat dan memiliki gambaran kebudayaan zaman dahulu.
Dikatakannya, sebelum pameran akan ada survei dari pihak kementerian soal lokasi yang pas. Pihak museum akan menyiapkan ruangan khusus untuk bisa menampung semua semua benda bersejarah tersebut. “Nanti kita siapkan ruangan untuk memamerkan itu. Tapi bisa saja nanti ditempat yang lain tergantung dari permintaan kementerian,” katanya, Rabu (13/12) pagi.
Beberapa faktor yang akan menjadi pertimbangan lokasi pameran yaitu keamanan, akses kunjungan masyarakat dan beberapa faktor lainnya. Karena yang terpenting saat ini yaitu Kementerian Pendidikan bisa menyetujui atau tidak pameran tersebut.
“Ya nanti akan mengirimkan tim untuk melakukan survey. Namanya pameran itu ada penataannya, ada tim kuratorial. Nanti apakah kuratorial dari kita atau dari mereka. Itu nanti yang akan kita diskusikan,” katanya.
Untuk bangunan di museum sendiri lanjut Alam, disebut sudah memenuhi standar. Sehingga dirinya optimis, untuk lokasi pameran benda bersejarah hasil rampasan Belanda akan dilakukan di Museum. “Kami yakin lah Museum Negeri NTB itu menjadi pilihan prioritas untuk pameran,” katanya.
Benda-benda yang akan dipamerkan merupakan barang aslinya dan bukan replika atau tiruan. Dengan begitu harus ada pengawalan dan pengawasan yang ketat untuk menjaga harta karun tersebut. “Kalau untuk replikanya kan butuh waktu untuk membuatnya,” katanya.
Untuk diketahui, sekitar 100 lebih benda bersejarah milik NTB yang sudah dikembalikan Pemerintah Belanda ke Pemerintah Indonesia. Benda-benda tersebut berupa tempat makan, cincin, gelang tangan, gelang kaki dan aksesoris lainnya. (azm)