Mataram (Inside Lombok) – Perbaikan kantor Gubernur NTB terus dikebut oleh kontraktor. Perubahan cuaca yang mulai terjadi ini disebut tidak akan mempengaruhi proses perbaikan dan ditargetkan bisa selesai tepat waktu.
“Tidak mempengaruhi dengan kondisi cuaca saat ini. Pengerjaan tetap berjalan,” ujar Plh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi NTB, Lies Nurkomalasari, Selasa (24/9) siang.
Ia mengatakan sejauh ini pelaksanaan perbaikan masih terus berjalan. Belum ada kendala yang berarti yang berdampak pada terhambatnya pembangunan. “Ini sudah berjalan sesuai rencana dan bahkan realisasinya itu melebih dari rencana yang dibuat,” katanya.
Dirincikan, realisasi perbaikan kantor Gubernur NTB yaitu sebesar 16,378 persen. Jumlah ini meningkat dari rencana sebesar 15,029 persen. Dinas PUPR NTB mengupayakan agar perbaikan yang sudah dilakukan bisa rampung pada 17 Desember 2024.
“Ini maksudnya realisasinya bagus. Minggu ketujuh itu tidak minus. Kita usahakan untuk hari ulang tahun NTB sudah rampung,” katanya. Pengerjaan yang dilakukan saat ini yaitu pengecoran untuk lantai dua. “Tiang sudah mulai di cor,” lanjutnya.
Proyek perbaikan ini akan dilakukan secara paralel untuk mengejar waktu yang tersisa hingga Desember nanti. Saat ini sedangkan difokuskan bagian depan kantor Gubernur. Nantinya akan dibuatkan aula di lantai dua yang bisa digunakan sebagai tempat rapat. “Nanti disana lantai dua ada aula yang menampung tidak banyak,” katanya.
Bangunan yang dibuat sekarang nanti akan disambungkan dengan bangunan yang sudah ada. pada perbaikan ini, bagian sebelah timur dan barat dibuatkan koridor dan juga ruang tunggu serta lobby kantor yang bisa menjadi tempat informasi bagi para tamu. “Nanti itu akan disambung dengan Gedung Sangkareang yang sudah ada sekarang. Ada bagian atas dan bawahnya nanti,” terangnya.
Untuk diketahui, perbaikan kantor gubernur ini dilakukan diinisiasi oleh Penjabat Gubernur NTB sebelumnya yaitu Lalu Gita Ariadi. Perbaikan yang dilakukan karena melihat kondisi bangunan sudah banyak yang rusak. Adapun alokasi anggaran yang digunakan untuk perbaikan tersebut mencapai Rp40 miliar. (azm)