Mataram (Inside Lombok) – Musim kemarau tahun 2024 ini disebut tidak terlalu berdampak pada produksi pertanian di Provinsi NTB. Pasalnya, kondisi air di Bendungan Pandan Duri Lombok Timur masih bisa memenuhi kebutuhan air pertanian.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi NTB, M. Taufiq mengatakan sudah melakukan kunjungan kondisi Bendungan Pandan Duri Lombok Timur. Pada musim kemarau ini kondisi air di bendungan tersebut masih berada pada angka 9 juta meter kubik. Dari jumlah tersebut yang bisa dipakai sebanyak 5 juta meter kubik.
“Yang empat juta itu akan digunakan untuk pengamanan bendungan. Penjelasan orang BWS bahwa MT 2 dan MT 3 itu aman,” katanya. Meski dikatakan aman, penggunaan air juga harus dilakukan dengan ketat. Artinya, akan dilakukan mekanisme buka tutup di bendungan sehingga kebutuhan air tetap terpenuhi selama musim tanam 2024 ini. “Penggunaan air yang ketat tidak boros. Suplai air sesuai dengan kebutuhan. Ini di Lombok Timur Pandan Duri,” katanya.
Namun terkait adanya petani yang menggunakan es balok, Taufiq menegaskan kebutuhan air untuk tanaman tersebut tidak terlalu banyak seperti padi. Selain itu, pengaturan air yang ada di bendungan ini juga difokuskan untuk tanaman pangan. “Kalau secara keseluruhan petani kita ini masih aman,” ungkapnya.
Musim kemarau yang terjadi tahun ini ungkap taufiq tidak mempengaruhi produksi padi di Provinsi NTB. Bahkan pada semester pertama tahun 2024 produksi padi kering giling yaitu sudah mencapai 899 ribu ton. Sementara target gabah kering giling tahun 2024 ini yaitu sebanyak 1,4 juta ton.
“Artinya sudah setengahnya terpenuhi. Di musim tanam kedua dan ketiga itu bisa lah kita memenuhi target itu. Tidak berdampak pada produksi. Jadi insya allah aman kita punya produksi tahun ini,” katanya. (azm)
