25.5 C
Mataram
Senin, 20 Mei 2024
BerandaDaerahNTBPastikan Kualitas Beras Terjaga, MRMP Sumbawa Operasional 24 Jam Sepanjang Panen Raya

Pastikan Kualitas Beras Terjaga, MRMP Sumbawa Operasional 24 Jam Sepanjang Panen Raya

Mataram (Inside Lombok) – Selama panen raya padi Modern Rice Milling Plant (MRMP) atau Sentra Penggilingan Padi Modern milik Perum Bulog yang ada di Kabupaten Sumbawa beroperasi 24 jam. Dimana operasional selama 24 jam ini dilakukan untuk memastikan kualitas beras yang dihasilkan terjaga dengan baik. Proses ini dibantu oleh 4 mesin pengering yang dimiliki dengan kapasitas 120 ton untuk satu kali proses pengeringan.

Manager Operasi Sentral Penggilingan Padi (SPP) Sumbawa, Ilman S mengatakan, operasional pembongkaran pascapanen dilakukan hingga pukul 21.00 Waktu Indonesia Tengah (WITA). Sementara proses pengeringan dilakukan hingga pagi hari. Untuk

“Jadi proses pengeringan bisa berlangsung lebih dari 10 jam. Untuk pembongkaran gabah hasil panen petani di Sumbawa sampai malam hari untuk melalui proses pengeringan,” Kata Ilman saat ditemui wartawan, Senin Malam (6/5/2024).

Pada musim panen saat ini, SPP Sumbawa fokus pada penyerapan hasil panen. Hingga 6 Mei 2024, serapan gabah yang dilakukan sudah mencapai 2.400 ton gabah kering panen (GKP) dari target 7.800 ton GKP pada tahun 2024. Bahkan pihaknya optimis bisa tercapai, karena panen padi di Sumbawa sudah mengarah ke timur atau tidak jauh dari lokasi MRMP.

- Advertisement -

“Kita optimis bisa mencapai, sekarang panen hampir mendekati habis tapi ini kan sifatnya nggak serentak. Jadi nanti tetap jalan panennya harapan kita tetap ada penyerapan,” ungkapnya.

Menurutnya, kondisi ini mempermudah manajemen dalam melakukan penyerapan. Selain itu, tidak ada kesulitan penyerapan, karena pihaknya ada kerjasama dengan untuk membangun sinergitas. Saat ini harganya sudah Rp6.500 rata-rata harga gabah. “Mitra itu kita kumpulkan untuk membeli dengan harga yang sama, tidak ada persaingan di tingkat bawah,” jelasnya.

Sementara itu, gabah yang sudah dikeringkan selanjutnya dipindahkan ke silo untuk menjaga kualitas gabah kering giling (GKG) sampai waktunya untuk di giling menjadi beras. Proses ini dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan permintaan konsumen. “Jadi kita tidak nunggu. Kalau sudah dipanen kita langsung keringkan sampai pagi, sehingga setelah itu kita lakukan pembelian kembali,” demikian. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer