25.5 C
Mataram
Sabtu, 15 Februari 2025
BerandaDaerahNTBPemberdayaan Purna PMI, Pemerintah Siapkan Skema Pelatihan dan KUR

Pemberdayaan Purna PMI, Pemerintah Siapkan Skema Pelatihan dan KUR

Mataram (Inside Lombok) – Pemberdayaan purna Pekerja Migran Indonesia (PMI) terus dilakukan pemerintah, baik pusat maupun daerah. Beberapa langkah konkret diambil pemerintah untuk memberdayakan purna PMI ini. Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI), Dzulfikar Ahmad Tawalla mengungkapkan pemberdayaan tidak hanya menyasar pekerja migran yang kembali ke Tanah Air, tetapi juga bagi keluarga mereka.

Konsep pemberdayaan ini melibatkan banyak sektor dan stakeholder, agar penerapannya bisa berjalan dengan baik. “Kita berfokus pada pemberdayaan dua aspek utama. Pertama, SDM yang berangkat ke luar negeri, dan kedua, keluarga mereka yang ada di dalam negeri,” ujarnya, Jumat (14/2).

Salah satu upaya besar yang dilakukan pemerintah adalah melalui skema kredit usaha rakyat (KUR). Skema ini bertujuan untuk memberikan modal usaha bagi purna PMI, yang sering kali mengalami kesulitan ekonomi setelah kembali ke Indonesia. “Kami sudah melakukan koordinasi intensif dengan Kemenko Perekonomian untuk alokasi anggaran khusus yang mendukung pemberdayaan purna PMI,” ungkapnya.

Pemerintah berharap langkah ini dapat membuka peluang usaha dan meningkatkan kesejahteraan para purna PMI yang sering kali kesulitan beradaptasi setelah kembali ke tanah air. Pemberdayaan purna PMI ini menjadi salah satu program utama Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, yang bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi para PMI yang telah kembali, agar dapat mengembangkan usaha dan membangun ekonomi keluarga dengan lebih mandiri.

“Upaya ini tentu diharapkan bisa efektif. Kami berusaha semaksimal mungkin agar program-program yang kami jalankan memberikan dampak positif bagi purna PMI dan keluarganya,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala BP3MI NTB Noerman Adhiguna menyebutkan, bahwa pihaknya aktif melaksanakan pemberdayaan berupa pelatihan usaha kepada purna PMI yang ada di NTB. Mulai dari pelatihan kriya, pengolahan garam, hingga pengolahan gula semut. Pemberdayaan dilakukan secara berkelompok, dengan satu kelompok berkisaran 20-25 orang.

“Pelatihannya sudah kita laksanakan dari Juli sampai September 2024. Bahkan yang pelatihan gula semut aren dan serbat jahe sudah berhasil dan sudah ekspor ke New Zeland, kemudian sudah masuk NTB mall,” ujarnya. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer