32.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaDaerahNTBPemprov Siaga Penanggulangan Bencana di Fase Mudik Lebaran

Pemprov Siaga Penanggulangan Bencana di Fase Mudik Lebaran

Mataram (Inside Lombok) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB siaga penanggulangan bencana pada fase mudik lebaran 1445 H /2024 yang bisa saja terjadi. Bencana alam yang perlu diwaspadai yakni banjir terlebih dengan curah hujan yang tinggi dan diikuti tanah longsor, abrasi pantai.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, Ahmadi mengatakan dalam rangka mengantisipasi dampaknya ini semua pihak melakukan tugasnya. Seperti di sektor transportasi maka ada keterlibatan PUPR, dinas perhubungan, TNI/Polri, dinas kesehatan, termasuk BPBD kabupaten/kota telah siap siaga dalam membentuk posko lebaran.

“Pengendalian bencana ini menjadi tanggungjawab bersama terlebih stakeholder kebencanaan,” ujar Ahmadi, Minggu (7/4). BPBD NTB sendiri menyiagakan seluruh peralatan yang dimiliki termasuk personil dalam pelayanan kebencanaan saat mudik.

Ambulance milik BPBD NTB disiapkan sebanyak dua unit dan mobil rescue dua unit. Selain itu ada juga rambu-rambu yang dipasang di lokasi yang rawan terjadi bencana atau membahayakan keselamatan. Para pemudik dalam hal ini diminta untuk memonitor rambu-rambu yang ada.

Bahkan jajaran TNI/Polri juga membuat posko-posko dalam memastikan para pemudik aman dan nyaman saat berkendara. “Posko pantau serta posko pengamanan yang dibentuk dapat dimanfaatkan para pemudik. Untuk saudara kita yang mudik bisa memanfaatkan posko yang ada baik untuk beristirahat dan juga mengecek kesehatan karena dalam posko itu ada juga petugas kesehatan,” terangnya.

Selain itu, para pemudik diminta jangan memaksakan diri dalam berkendara jika kondisinya tidak memungkinkan. “Apabila kondisi kebencanaan ini sedang berlangsung. Lebih baik tidak melakukan aktifitas, jadi lebih mengutamakan keamanan diri dan keluarga,” terangnya.

Sementara itu, jalur utama Kayangan menuju Poto Tano dinilai cukup aman untuk dilalui para pemudik sebab tidak terlalu banyak gangguan-gangguan. Sedangkan dari jalur nasional mulai dari Poto Tano sampai Sumbawa-Dompu hingga Bima untuk patut diwaspadai karena melewati wilayah perbukitan seperti Nanga Tompu sebab rawan terjadinya longsor.

“Nah itu yang patut kita waspadai. Nanga Tompu sampai di Kabupaten Bima. Untuk di Kota Bima, patut diwaspadai adalah kejadian banjir bandang,” ujarnya. Untuk itu kesigapan dilakukan dengan menguatkan kolaborasi dalam memastikan seluruh jalur yang akan dilalui pemudik aman dari potensi bencana alam. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer