31.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaDaerahNTBPenanaman Jagung di NTB Banyak di Lahan Rawan Longsor

Penanaman Jagung di NTB Banyak di Lahan Rawan Longsor

Mataram (Inside Lombok) – Penanaman jagung di NTB masih banyak menggunakan lahan-lahan dataran tinggi. Padahal, batas maksimal penanaman jagung yaitu 20 derajat untuk tingkat kemiringan.

Wakil Ketua MPR RI, Fadel Muhammad mengatakan penanaman jagung di NTB saat ini dibatas maksimal hingga 40 derajat tingkat kemiringan. Penanaman jagung di dataran tinggi ini diharapkan tidak terjadi lagi.

“Saya ikut mempeloporinya (penanaman jagung, Red), termasuk di NTB ini. Kita berikan benih yang bagus dan bantu pupuknya. Akhirnya tumbuh dan berkembang,” katanya, Kamis (2/11) pagi.

Ia mengatakan, beberapa lahan di NTB dimanfaatkan untuk tanam jagung dengan tingkat kemiringan maksimal. Kondisi ini akan menjadi ancaman bencana alam seperti longsor. “Sudah saya bilang jangan, karena kalau hujan itu bisa longsor. Sehingga kita menganjurkan agar jangan di lahan di atas 20 derajat kemiringannya,” ujar Fadel.

Lahan-lahan dengan batas ketinggian yang dimanfaatkan penanaman jagung diimbau untuk diganti. Pohon-pohon pengganti jagung yaitu seperti durian, alpukat dan lainnya. “Saya sudah bicara di Kementerian Lingkungan Hidup dan sudah ada penggantinya. Di beberapa daerah itu sudah saya antarkan benih-benih itu,” ungkapnya.

Masih maraknya penanaman jagung di lahan perbukitan ini, lanjut Fadel, belum ada sanksi yang bisa diterapkan kepada masyarakat. “Tidak ada sanksi. Kasihan masyarakat,” tegasnya.

Potensi lahan untuk menanam jagung yang ada di NTB perlu dimaksimalkan. Karena jika bisa direalisasikan maka NTB tidak saja bisa menjadi lumbung beras, melainkan juga untuk komoditas jagung. “Bisa jadi lumbung jagung sesudah Gorontalo, Sulawesi. Di sini bagus karena banyak lahan-lahan kosong,” katanya.

Selain memaksimalkan potensi lahan, Fadel yang juga menjabat Ketua Dewan Jagung Nasional meminta agar pabrik pengolahan jagung bisa dihadirkan di daerah. Dengan begitu, produksi jagung petani yang ada di NTB tidak lagi diolah di luar daerah. “Kita ingin industri pengolah jagung lebih banyak masuk kesini. Supaya bisa diolah disini hasil jagung tersebut,” katanya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer