Mataram (Inside Lombok) – Petani kapas di sejumlah wilayah di NTB dihadapi dengan masalah kurangnya sumber mata air untuk mengairi lahan kapasnya. Karenanya, pemerintah diharapkan bisa menyediakan sumur bor, embung, atau perairan dangkal.
Meski kapas merupakan tanaman tidak memerlukan terlalu banyak air, pemeliharaannya tetap saja membutuhkan sumber air agar bisa subur dan menghasilkan kapas organik berkualitas. Petani kapas yang ada di wilayah Gumesa, Desa Giri Tembesi, Kecamatan Gerung melakukan panen kapas di lahan empat hektar.
Potensi kapas di Kecamatan Gerung ini cukup tinggi, sampai dengan 300 hektare. Namun, masih sedikit lahan yang bisa dioptimalkan. “Kapas termasuk lahan kering. Tidak terlalu banyak yang dibutuhkan air, namun tetap kita akan memberikan bantuan air sebanyak yang diusulkan oleh Dinas pertanian Lobar,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB, M. Taufieq Hidayat, Jumat (12/7)
Untuk itu, Pemerintah Provinsi NTB melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB akan membantu penyediaan sumur bor bagi petani kapas di kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat. Bahkan sudah ada pembahasan dengan Dinas Pertanian Lobar akan ada bantuan dan sudah diminta verifikasi, diminta usulannya dari Calon Petani Calon Lokasinya (CPCL).
“Saya berbicara dengan Distanbun Lobar, ketemu di Lokasi supaya segera diajukan. Meskipun kapas termasuk lahan kering. Kemarin saja kita kapas itu panen sekitar empat hektar di desa Tembesi, Gerung,” tuturnya.
Kapas menjadi hasil pertanian yang sangat potensial jika dikembangkan di NTB, bahkan, beberapa tahun silam, pertanian kapas sangat berjaya di daerah ini. Untuk mengembalikan kejayaan pertanian kapas di NTB, petani dan Dinas Pertanian Lobar bersama dengan kami akan berupaya untuk mengembangkan kembali potensi kapas ini.
Mengingat sebelumnya NTB sudah pernah panen 100-200 hektar. Namun sekarang baru 5 hektar, artinya bisa mengembalikan kejayaan kapas. Saat ini kebutuhan petani kapas Lobar hanya ada di sumur bor.
“Makanya sekarang Dinas Pertanian Lobar sedang menginventarisir kebutuhan masyarakat yang ada di Lokasi pertanian kapas. Kalau sudah ada daftar, pemprov akan berupaya memenuhi kebutuhan petani kapas,” demikian. (dpi)