Mataram (Inside Lombok) – BPR NTB yang merupakan salah satu BUMD keuangan NTB tahun depan diharapkan sudah bisa beroperasi penuh sebagai bank syariah. Guna mewujudkan hal tersebut, BPR NTB telah menyiapkan tim penyelesaian konversi dan timelinenya. Di mana tim ini akan bekerja menyiapkan SDM, menyiapkan perangkat-perangkat aturan lainnya. Termasuk menyelesaikan ketentuan-ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Direktur Utama BPR NTB, Sudharmana mengatakan saat ini sudah dimulai dan akan dilakukan untuk proses konversi ini. Seperti, pelatihan untuk pengenalan syariah kepada seluruh karyawan BPR NTB. Selain itu, BPR NTB akan melakukan study banding, bisa ke BPR Syariah Aceh, dan BPR Jam Gadang Syariah Sumatera Barat. Agar dapat mengetahui proses BPR-BPR yang sudah sukses konversi ke syariah. Baik itu bagaimana peran Pemda dan dukungan para pihak.
“Kita sudah punya Perda. Beberapa pihak juga sudah siap membantu, Bank NTB Syariah sudah siap membantu apa yang jadi kebutuhan kita. Ada juga Bank Muamalat, dan Tazkia,” ujarnya, Jumat (5/7).
Konversi BPR NTB ke syariah penuh ini menurutnya sangat mendesak dilakukan. Pertama, agar kerjasama dengan lembaga keuangan syariah lainnya bisa dilakukan. kedua, banyaknya permintaan dari nasabah agar BPR NTB ini menjadi BPR Syariah. Karena ada beberapa yang ingin menjadi mitra kerjasama, seperti pondok pesantren. Jumlah Ponpes di Provinsi NTB cukup banyak. Potensi kerjasama dengan ponpes ini yang juga terus digarap.
“Tapi karena tau BPR NTB belum syariah, akhirnya nggak mau. Hal ini juga yang buat kita belum bisa bekerjasama dengan Bank NTB Syariah, karena kita masih konvensional. Targetnya awal tahun 2025 proses konversi sudah rampung. Dan BPR NTB bisa beroperasi penuh sebagai BPR NTB Syariah,” jelasnya.
Terlebih potensi pasar yang sangat besar di NTB dengan populasi penduduk 90 persen Muslim. BPR Syariah ingin menggarap potensi yang cukup besar ini, seperti memberikan kredit dengan nilai Rp50 juta kebawah kepada UMKM, kepada sektor pertanian, perdagangan, dan jasa lainnya. Begitu juga dengan pangsa pasar yang cukup potensial bagi BPR NTB adalah pembiayaan untuk ibadah umrah. “Karena sudah banyak yang menabung untuk umrah, dari Sumbawa, Bima, Dompu,” demikian. (dpi)