Lombok Barat (Inside Lombok) – Proyek Bendungan Meninting di Desa Bukit Tinggi, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat ditargetkan bisa diresmikan pertengahan 2024 mendatang. Saat ini pencapaian pembangunan sudah 65 persen.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I, Tampang mengatakan proses pembangunan Bendungan Meninting ini dilakukan dengan sistem sif untuk mengejar volume pekerjaan yang sudah ditargetkan. Dijadwalkan pada April 2024 nanti sudah dilakukan pengisian awal bendungan atau impounding.
“Karena targetnya harus diresmikan pada Juni 2024, harapannya oleh Presiden. Pembangunan Bendungan Meninting sudah jalan 5 tahun. Telat memang, karena selama tiga tahun di awal-awal tidak ada kegiatan, kecuali proses pembebasan lahan,” ujar Tampang, Jumat (22/12).
Dikatakan, pembangunan Bendungan Meninting dimulai sejak 2018. Pengerjaan proyek di awal-awal dihadapkan pada persoalan sosial. Namun hal tersebut dapat diselesaikan karena masyarakat sekitar pembangunan bendungan juga mendukung, ditambah dukungan pemerintah daerah.
Bendungan ini memiliki kapasitas daya tampung air maksimal mencapai 12,18 juta meter kubik. Selain sebagai daya tampung air dalam jumlah besar, bendungan dengan tinggi 74 meter ini juga dapat mereduksi banjir sebesar 36 meter kubik.
“Bendungan Meninting berfungsi sebagai penyuplai air baku dengan kapasitas sebesar 150 liter per detik, bendungan dengan luas genangan maksimal mencapai 53 hektare ini digunakan untuk air irigasi pertanian dengan luas lahan yang akan dialiri air irigasi mencapai 1.559 hektare,” jelasnya.
Dengan debit air yang besar, Bendungan Meninting juga memiliki potensi untuk Pembangkit Tenaga Air (PLTA/Mikrohidro) sebesar 0,8 MW. Bendungan ini juga akan dijadikan tempat wisata dan sarana konservasi.
“Ketersediaan air di wilayah Bendungan Meninting relatif cukup akan mendukung suplai air ke daerah lain, terutama ke bagian Lombok Tengah dan Selatan,” tuturnya.
Tambahan tampungan air Bendungan Meninting juga akan membantu Pemerintah Daerah dalam mitigasi persoalan kekeringan di Pulau Lombok. Dengan dibangunnya Bendungan Meninting, potensi air baku yang cukup banyak di daerah ini, dapat dimaksimalkan. “Artinya dengan begitu, kebutuhan air baku dan kebutuhan irigasi pertanian bagi masyarakat dapat terpenuhi,” imbuhnya. (dpi)