Mataram (Inside Lombok) – Calon Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal datang berkunjung ke Pendopo Gubernur NTB, Selasa (3/12) siang. Kedatangannya dalam rangka silaturahmi dengan Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Hassanudin dan jajaran pejabat Pemprov NTB.
“Saya mau memperkenalkan diri kepada pak Pj dan sekaligus berterima kasih beliau sudah beberapa bulan mengurusi daerah kita,” ujar Iqbal. Dalam silaturahmi tersebut calon Gubernur NTB terpilih versi quick count dan real count KPU itu juga berkoordinasi terkait isu-isu yang perlu mendapatkan perhatian kedepannya.
Pihaknya berharap pada masa transisi pergantian pimpinan bisa dilakukan dengan cepat untuk melanjutkan program-program. “Jadi proses itu smooth (mulus, Red) saja,” katanya.
Dalam koordinasi tersebut juga untuk menjalankan program-program prioritas pemerintah pusat seperti makan siang bergizi gratis bagi peserta didik. Selain itu juga persiapan pelaksanaan pekan olahraga nasional (PON) 2028 mendatang. “Ringan-ringan saja tidak ada yang serius,” katanya.
Sementara itu, terkait program-program masa kepemimpinan sebelumnya Iqbal menegaskan akan tetap melanjutkannya. Seperti program ketahanan pangan, pariwisata dan lainnya. “Daerah ini tidak akan maju kalau pemimpin masuk mulai dari nol lagi. Jadi mana program yang baik dari sebelumnya kita akan lanjutkan,” ucapnya.
Ia menambahkan, akan menyempurnakan kekurangan program yang sudah dijalankan pada kepemimpinan sebelumnya. “Tapi kalau ada yang belum kita lakukan sesuatu yang baru. Ini berkelanjutan intinya,” ungkapnya.
Pemerintah provinsi merupakan perpanjangan tangan pemerintah pusat. Dengan begitu, tidak saja menjalankan program pemerintah daerah melainkan juga pemerintah pusat. Untuk beasiswa sendiri akan tetap dilanjutkan.
“Yang masalah penggunaan anggaran ABPD-nya. Beasiswanya tetap dilanjutkan. Itu nanti dipikirkan . Nde man sak jari Gubernur, baru sak Gubernur quick count. Dende aru lalu beketua,” tegasnya.
Untuk program 100 hari kata Iqbal belum ditentukan. Program-program yang akan direalisasikan tidak tentukan dengan hari. “Kita sudah punya Sekda yang kawakan. Mereka sudah hafal di luar kepala,” kelakarnya. (azm)