Lombok Barat (Inside Lombok) – Upaya mengurai padatnya antrean truk yang mengangkut ratusan sapi untuk menyebrang dari Pelabuhan Gili Mas, Lembar mestinya jadi atensi bersama seluruh pihak terkait. Dengan begitu, kerugian peternak lantaran sapi-sapi mereka mati hingga kritisnya hewan ternak yang hendak dikirim untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban ini tidak terus berulang setiap tahun.
Branch Manager PT Pelindo Multi Terminal, Kunto Wibisono mengaku pihaknya sudah berupaya melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasi hal ini. Mulai dari koordinasi rutin dengan lintas instansi agar truk pengangkut yang hendak menyebrang melalui Gili Mas dapat lebih terurai dan lancar prosesnya. “Kami telah secara rutin berkoordinasi lintas instansi agar pengiriman hewan yang melalui Pelabuhan Gili Mas dapat berjalan lancar,” ujarnya, Minggu (20/04/2025).
Pihaknya menjelaskan Pelabuhan Gili Mas yang dikelola oleh PT Pelindo ruang lingkupnya hanya pada persoalan di pelabuhan saja. Sehingga terkait dengan persoalan penyediaan kapal dan mengurai lonjakan truk sejak sebelum masuk area pelabuhan, itu tentu memerlukan atensi dan koordinasi dari pihak-pihak terkait lainnya juga. “Perlu untuk dilakukan koordinasi lintas instansi. Karena kami (Pelindo, Red) ruang lingkupnya ada pada pelabuhan saja,” tambahnya.
Sebagai langkah konkret, pihaknya mengaku sudah menyampaikan informasi terkait kedatangan dan keberangkatan kapal, serta kapasitas muatan kapal secara berkala kepada seluruh pemangku kepentingan. Bahkan untuk mengantisipasi persoalan ini, Pelindo juga sudah menyediakan air secara berkala, sebagai upaya untuk membantu para sopir angkutan dan peternak bisa menangani hewan yang hendak dikirim.
“Untuk menjamin pelayanan yang lebih maksimal pada area pelabuhan, kami secara paralel menerbitkan informasi terkait dengan informasi kedatangan, keberangkatan, serta kapasitas kapal yang datang. Untuk para truk pengangkut yang telah masuk area pelabuhan, kami sediakan air untuk mengakomodir kebutuhan sopir dan hewan ternak yang diangkut,” tutup Kunto.
Pihaknya pun berharap, penyelesaian persoalan ini bisa diusahakan secara bersama-sama. Supaya aliran distribusi hewan kurban, khususnya lonjakan yang muncul sebelum Iduladha bisa terurai dan berjalan sesuai harapan tanpa ada pihak yang dirugikan. (yud)