Mataram (Inside Lombok) – Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus wilayah Nusa Tenggara bersama BPH Migas dan ESDM NTB memastikan kesiapan, kelancaran pendistribusian dan kehandalan pasokan energi dalam kondisi aman dan lancar jelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H. Dengan meninjau di beberapa lokasi depot pengisian yang ada di NTB.
Peninjaun dilakukan ke Integrated Terminal Ampenan, Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) BIL dan SPBU 5483311 dekat Pelabuhan Lembar. Dari Hasil pemeriksaan di SPBU tersebut tidak ditemukan adanya pelanggaran dan seluruh kegiatan operasional SPBU telah sesuai dengan Standard Operation Procedure (SOP) serta kualitas standar yang ditetapkan. Bahkan hasil Tera di dispenser yang dilakukan oleh dinas Metrologi telah sesuai dengan aturan Metrologi serta tidak terdapat kontaminasi air pada produk BBM yang dijual di SPBU.
“Pemantauan sekaligus pemeriksaan, melakukan uji tera, baik terhadap kualitas BBM maupun terhadap kuantitas. Melalui satgas Ramadhan Idul Fitri (RAFI) dan kami konfirmasi stok kita di Lombok, NTB termasuk Sumbawa. Alhamdulilah rata-rata bisa dikategorikan dalam kondisi aman,” ujar Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman, Selasa (9/4).
Menurutnya, dengan kerjasama antara stakeholder seperti ini, antara Pertamina, SPBU, Pemerintah Daerah serta BPH Migas sangat penting dalam rangka menjamin tercapainya target subsidi tepat. “Sekaligus menjaga agar tidak terjadi penyimpangan terhadap kualitas maupun kuantitas bahan bakar minyak yang disalurkan,” terangnya.
Ditambahkan, Kadis ESDM provinsi NTB, H. Sahdan mengatakan tinjaun ini dilakukan agar pelayanan yang baik terus dipertahankan. Tinjauan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian dan kewaspadaan terhadap faktor Health Safety Security Environment (HSSE) serta memastikan pelayanan terbaik kepada konsumen
“Pelayanan seperti ini terus kita pertahankan dan tingkatkan ke depannya. Harapan saya juga seluruh SPBU yang ada di NTB punya standar seperti ini agar masyarakat tidak ada yang dirugikan,” ujarnya.
Sementara itu, secara umum telah terdapat peningkatan konsumsi baik BBM, LPG dan Avtur di NTB dan dalam kegiatan pemantauan stok BBM, LPG, dan Avtur di Integrated Terminal Ampenan dan DPPU BIL terpantau dalam keadaan aman dan siap untuk mengantisipasi lonjakan arus mudik.
Terpisah, Manager Comm, Rel. & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Ahad Rahedi mengatakan terdapat kenaikan konsumsi BBM jenis Gasoline (bensin) sebesar 13,9 persen persen dari rata-rata normal harian 1478 kilo liter, dan pada BBM Gasoil (diesel) juga terjadi peningkatan sebesar 9,7 persen atau sekitar 457 kilo liter dari rata-rata normal.
Sedangkan sektor rumah tangga, kenaikan konsumsi LPG diprediksi meningkat sebesar 7 persen dari konsumsi normal 427 metrik ton per hari. Kenaikan tersebut terdiri dari LPG 3 Kg subsidi naik sebesar 7 persen dari konsumsi normal 411 metrik ton per hari, serta LPG non subsidi naik 5 persen dari konsumsi normal harian sebesar 16 metrik ton.
“Berdasarkan proyeksi dan kalkulasi tersebut Pertamina mengambil langkah untuk melakukan penebalan stok, sehingga persediaan BBM dan elpiji di wilayah Jatimbalinus khususnya NTB bisa dipastikan aman selama periode satgas,” ujarnya. (dpi)