Mataram (Inside Lombok) – Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus memastikan seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayahnya mematuhi Standard Operational Procedure (SOP), dan seluruh peralatan pengisian telah dicek dengan hasil tera dibawah toleransi minimum. Upaya aktif ini menggandeng Meteorologi setempat untuk memastikan seluruh Dispenser SPBU sesuai teranya.
Hal ini dilakukan untuk memonitoring distribusi pasokan, memastikan tepat secara kuantitas dan kualitas. Di Jatimbalinus terdapat 566 SPBU yang berada di jalur utama pergerakan masyarakat baik tol maupun non tol selama nataru nanti pastikan semuanya sesuai dengan standar pelayanan kenyamanan baik yang utama takaran BBM, alat pembayaran digital hingga toilet musholanya.
“Untuk di NTB terdapat 117 SPBU seluruhnya dalam posisi optimal dan akurasi seluruh alat pengisian,” ujar Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi, Jumat (22/11).
Pada kegiatan ini Pertamina Patra Niaga melalui Sales Area NTB bersama-sama dengan Komite BPH, Kadis ESDM Provinsi NTB dan Kepala Bidang Kemetrologian Dinas Perdagangan Kabupaten Lombok Timur melakukan pengecekan ke beberapa SPBU diantaranya di Kota Mataram (SPBU 5483203, SPBU 5483208) dan di Kabupaten Lombok Timur (5483607) yang merupakan bagian wilayah operasional Pertamina di NTB.
“Pelaksanaan Tera Ulang SPBU kami lakukan pada kamis (21/11) kemarin dengan Kepala Bidang Kemetrologian Dinas Perdagangan Kabupaten Lombok Timur. Hasil Tera Ulang takaran nozzle di SPBU telah sesuai dengan standar toleransi PASTI PAS SPBU Pertamina yaitu -03% atau -60ml/20L,” terangnya.
Pengawasan berkala seperti ini memang harus rutin dilakukan agar sirkulasi penjualan BBM ini tidak menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat. Terkait dengan kualitas, kuantitas, kondisi air dan faktor lainnya semua sudah memenuhi persyaratan.
“Mungkin selanjutnya untuk masukan, karena ini sudah masuk musim penghujan, agar sekiranya teman-teman SPBU dapat melakukan pengecekan kabel-kabel yang longgar. Jangan sampai nanti terkena petir karena akibatnya akan sangat fatal,” imbuhnya.
Ditambahkan Sales Area Manager (SAM) Retail Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus wilayah NTB Agung Kaharesa Wijaya, menjelaskan bahwa peninjauan SPBU ini adalah kegiatan rutin yang dilakukan sebagai bagian dari monitoring kesiapan dan layanan SPBU. Salah satunya dalam waktu dekat ini untuk persiapan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.
“Kita sudah melakukan pengecekan bersama dengan Komite BPH, Kadis ESDM Provinsi NTB dan Kepala Bidang Kemetrologian Dinas Perdagangan Kabupaten Lombok Timur, alhamdulillah kualitas dan kuantitas semuanya sesuai dengan yang dipersyaratkan,” ujarnya.
Kemudian terkait kesiapan Nataru, pihaknya sudah melakukan pemantauan stok baik digital maupun secara langsung. Dimana stok BBM Bersubsidi dan Non Subsidi di wilayah NTB terjaga dengan baik dan selalu dimonitor supaya tidak ada kendala di masyarakat. Terutama menjelang masa Nataru guna mendukung kesiapan penyaluran energi. “Pertamina kembali perlu memastikan operasional di lembaga penyalur berjalan dengan lancar salah satu diantaranya kesiapan fasilitas-fasilitas penunjang di SPBU,” ucapnya
Sementara itu, selama dilakukan sidak pemeriksaan, tidak ditemukan adanya ketidaksesuaian dengan standar yang ditetapkan, sehingga SPBU yang ada di wilayah NTB sudah sesuai dengan ketentuan, dan siap untuk mendukung penyaluran energi di masa Nataru 2025. (dpi)