Mataram (Inside Lombok) – Jelang libur natal dan tahun baru 2025 biasanya akan terjadi peningkatan penumpang. Pada momen tersebut PT Dharma Lautan Utama (DLU) menyiapkan lintasan baru ke Waingapu dan Kupang, karena biasanya banyak penumpang pekerja atau sekolah di Jawa, Bali dan Lombok akan pulang ke wilayah timur.
Kepala Cabang DLU Lembar, Firman Dandy mengatakan pada akhir tahun nanti pihaknya sudah menyiapkan beberapa lintasan. Seperti lintasan Surabaya – Lombok, Ende, Labuan Bajo, Waingapu dan Kupang. Sebagaimana diketahui wilayah Waingapu dan Kupang pasti melakukan libur natal, sehingga di awal Desember 2024 nanti terlihat pergerakan penumpang akan naik dari arah timur.
“Rute baru sudah 3 bulan berjalan (Waingapu dan Kupang). Load Factor belum maksimal tapi kalau penumpang sudah maksimal. Rata-rata load factor 90 sampai 95 persen ke Waingapu dan Kupang,” ujarnya, Jumat (1/11).
Dari dua rute tersebut, Pelabuhan Lembar menjadi tempat transit para penumpang yang akan melanjutkan ke rute Waingapu dan Kupang. Karena kapal-kapal yang tersedia untuk mengangkut penumpang berbeda dengan rute lainnya. Karena kapal-kapal diatas 110 meter tidak bisa langsung menyeberang ke wilayah timur.
“Semuanya disini (Lombok, Red) naik turunnya. Dengan kapasitas kapal maksimal bisa mengangkut penumpang sebanyak 980 muatan, makanya di akhir tahun kenaikannya kita batasi di 20 persen,” terangnya.
Sementara itu, DLU juga menyediakan kapal baru yakni dharma rucitra VIII dengan kapasita mesin yang besar. Maksimal kecepatannya di 24 knot, tentunya tidak mungkin menggunakan kecepatan penuh, karena untuk menjaga lifetime dari mesin. Di mana untuk rute Surabaya ke Lembar biasanya menggunakan kecepatan adalah di 16-17 knot.
“Rata rata surabaya ke Lembar atau sebaliknya itu pelayaran sekitar 17 jam jarak tempuhnya. Untuk pelayaran kali ini dari Lembar, karena kita mengejar misi khusus kita tetapkan kecepatan menjadi 19,5 sampai 20 knot. Itu memang ada konsekuensi yaitu ada pemakaian bahan bakar bertambah,” jelasnya.
Bahkan laodfaktor Surabaya-Lembar sudah lumayan bagus, yakni di kisaran 60-70 persen, karena dalam satu hari rata-rata 2 kapal keberangkatan dari dua sisi. Dari Surabaya 2 kapal dan dari Lembar juga 2 kapal. Kemudian ada juga dari Gili Mas 2 kapal, Lembar 4 kapal sehingga totalnya ada 6 kapal.
“Jadi yang di pelabuhan Lembar itu ada 4 kapal DLU dan Kirana 7. Kemudian ada kapal kompetitor lain. Sedangkan untuk di Gili Mas DLU itu ada 2 kapal, Dharma Rucitra ada 8 kapal, dan Dharma Kartika ada 5 kapal,” demikian. (dpi)