Mataram (Inside Lombok) – Puluhan duta besar bersama istrinya berkunjung ke eks Pelabuhan Ampenan dalam rangka Indonesia Gastrodiplomacy Series (IGS). Kegiatan ini berlangsung mulai 8-11 Mei ini dan 38 delegasi dari 28 negara berkunjung ke berbagai tempat yang ada di Lombok.
Para delegasi IGS berkunjung ke Kota Tua Ampenan, eks Pelabuhan dan Museum Negeri Provinsi NTB. Dalam kunjungannya, panitia sudah menyiapkan berbagai jenis makanan tradisional salah satunya kue lapis, serabi dan lainnya.
Kunjungan pertama delegasi IGS datang ke Eks Pelabuhan Ampenan. Para duta besar disambut oleh kesenian tradisional barongsai. Diantara mereka memberikan saweran saat barongsai beratraksi. Selanjutnya melihat bangunan peninggalan Belanda yang ada di Eks Pelabuhan Ampenan dan ke Kelenteng yang ada di kawasan Kota Tua Ampenan.
Salah seorang perwakilan dari Austria, Theresa mengatakan kekagumannya berada di Lombok. Penyambutannya sangat meriah dan berkesan. Bangunan-bangunan yang diperlihatkan juga memiliki nilai sejarah yang sangat penting.
“Melihat rumah dari peninggalan dari Belanda yang ada di Lombok. Saya suka sejarah di Indonesia dan saya dari Austria dan saya suka berada di sini dan sudah tiga tahun saya di Indonesia,” katanya Jum’at (9/5) pagi setelah berkeliling.
Selain melihat bangunan sejarah yang ada di eks Pelabuhan Ampenan, para pengunjung juga merasa terkesan dengan makanan khas tradisional yang disajikan. Ia mengatakan, makanan yang disajikan cukup beragam dan sangat enak. “Enak sekali dan saya suka sekali,” ungkapnya.
Untuk penampilan barongsai, ia menilai sangat energik. Dan sebagian besar peserta memberikan saweran. Wakil Walikota Mataram TGH. Mujiburrahman terlihat pertama memberikan saweran kepada barongsai dan kemudian diikuti oleh para tamu undangan lainnya. “Itu tradisi kesenian dan terlihat sangat energik saat memainkannya,” katanya.
Kunjungan dilanjutkan ke Muesum Provinsi NTB. Kunjungan ke lokasi kedua ini, para duta besar dari berbagai negara suguhkan dengan makanan tradisional khas Lombok seperti serabi. “Saya suka makanannya (serabi). Tidak terlalu manis seperti makanan Jawa. Makanan ini sangat enak,” kata Duta Besar Slovakia Tomas Ferko.
Menurutnya, yang diikuti sekarang ini sangat menarik. Meski bukan pertama kalinya, namun pelaksanan event ini selalu ada yang berbeda. “Meski bukan pertama kalinya tapi ini sangat menarik baik orangnya ataupun pengalamannya,” ungkapnya. (azm)