Lombok Tengah (Inside Lombok) – Para pekerja seni yang menggeluti kecimol kembali menjadi sorotan, lantaran tersebar video di Facebook dan TikTok yang menampilkan oknum personel kecimol saling sindir dengan pekerja migran Indonesia (PMI) yang didominasi pekerja sawit di Malaysia. Kedua pihak saling sindir soal gaya hidup, hingga saling spil penghasilan dari bermain kecimol dan bekerja sebagai PMI.
Menanggapi peristiwa itu, Ketua Asosiasi Kecimol Nusa Tenggara Barat (AK NTB), Suhardi menduga terkait video yang beredar ada pihak yang sengaja memprovokasi kedua belah pihak sehingga terjadi saling sindir di media sosial. “Kami menduga ada yang sedang mengadu domba. Oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab dan oknum yang tidak suka dengan grup kecimol dan ingin membubarkan,” ujarnya, Kamis (30/5).
Dijelaskan, pihaknya sangat menyayangkan keributan ini terjadi antara personel kecimol dengan PMI. Pihaknya pun mengajak personel kecimol agar tidak memberikan komentar yang sekiranya menyinggung orang lain. “Kami memang sayangkan. Beginilah perkembangan zaman, candaan bisa disalah artikan, karena setiap orang punya nalar berpikir yang berbeda-beda,” katanya.
Suhardi pun meminta para personel kecimol untuk tidak memperkeruh suasana dengan tidak saling memberikan komentar negatif di media sosial. Karena hal itu yang semakin memicu kesalahan-pahaman. Di sisi lain, pihaknya juga menilai dengan banyaknya konten creator yang tidak memperhatikan dampak akibat konten yang diposting di medsos. “Kami minta kepada saudara yang bekerja sawit untuk tidak saling memberikan komentar, kita sama-sama mencari rizki dengan cara kita masing-masing,” tandasnya. (fhr)