Mataram (Inside Lombok) – Kabupaten Bima mengalami banjir bandang pada Minggu, (02/02). Sampai saat ini, dipastikan ada dua orang yang meninggal dan tujuh orang masih hilang.
Kalak BPBD NTB, Ahmadi mengatakan pihaknya masih terus berusaha untuk menemukan korban yang masih hilang. Ia juga telah berkoordinasi atas kerusakan infrastruktur akibat banjir bandang di Kabupaten Bima.
Dijelaskan, penanganan selanjutnya berupa pemulihan layanan transportasi darat berupa jembatan. “Kami akan segera menormalisasi segala kerusakan agar daerah yang terdampak tidak terisolasi,” ucap Ahmadi, (04/02).
Ahmadi menyatakan bahwa BTT telah dapat digunakan untuk membantu banjir bandang di Kabupaten Bima. Sebab, daerah tersebut telah mengalami kondisi darurat. Kedaruratan itu dapat dikonfirmasi dari adanya kerusakan sarana dan prasarana, terutama putusnya jalan dan jembatan. “Namun, saya belum tahu berapa kebutuhan akan BTT. Nanti saya koordinasi dulu dengan Dinas PUPR NTB, sebab berkaitan dengan infrastruktur,” ungkap Ahmadi.
Meskipun begitu, Ahmadi belum menghitung secara komprehensif kerugian yang dialami akibat banjir bandang di Kabupaten Bima. Ia mengaku akan segera melakukan analisis mendalam terkait kerugian yang dialami.
BPBD NTB akan tetap mengupayakan segala kebutuhan korban terdampak bencana, terutama soal kebutuhan pangan dan papan. Tetapi, jumlah kebutuhan belum didata secara komprehensif. “Kebutuhan ini tidak hanya dipenuhi oleh provinsi, melainkan kabupaten dan kota juga,” tandas Ahmadi. (gil)
