25.5 C
Mataram
Rabu, 26 Juni 2024
BerandaDaerahNTBSemai Kering Jadi Solusi Pertanian Hadapi Cuaca Ekstrem

Semai Kering Jadi Solusi Pertanian Hadapi Cuaca Ekstrem

Mataram (Inside Lombok) – Pola tanam semai kering yang diterapkan oleh petani menunjukkan hasil yang menggembirakan. Pasalnya dengan metode semai kering yang dilakukan memiliki beberapa keunggulan antara lain, efektif dalam penggunaan benih, mengurangi biaya tenaga kerja, hemat air, memotong rantai pola tanam, dan yang terpenting adalah pertumbuhan benih tersebut dapat dikontrol setiap saat.

Penerapan pola tanam semai kering dikembangkan oleh Kelompok Tani Ai Amit yang ada di Desa Tapir, Kecamatan Seteluk, Kabupaten Sumbawa Barat. Metode ini dapat menjadi solusi bagi petani dalam menghadapi kondisi cuaca kering atau El Nino karena tidak memerlukan air yang banyak saat proses pembenihan. “Dari metode ini yang diterapkan kami berhasil menurunkan biaya produksi hingga 40 persen,” ujar Ketua Kelompok Tani Ai Amit, A. Hamid, Kamis (14/6).

El Nino umumnya berdampak pada berkurangnya curah hujan. Dampak El Nino di Indonesia terasa kuat pada musim kemarau yaitu pada bulan Juli-Agustus-September-Oktober. Oleh karena itu, perlunya meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi pada bulan-bulan tersebut. Dimana penerapan pola tanam semai kering ini didukung oleh Bank Indonesia (BI) NTB. “Memang dalam kondisi cuaca ekstrem itu, petani harus lebih berhati-hati memilih pola tanam agar tidak berdampak gagal panen. Tapi setelah adanya sudah lebih baik,” terangnya.

Sebagaimana diketahui, metode pertanian semai kering benih ini pertama kali diterapkan tahun 2015, setelah petani mendapat pelatihan dari dinas pertanian dan Perkebunan provinsi NTB. seiring berjalan waktu, petani di Desa Tapir dan menyebar juga ke desa Rempe yang mencontoh dan menerapkan pola semai kering benih padi tersebut.

- Advertisement -

Deputi Kepala BI NTB, Winda Putri Listya yang melakukan kunjungan lapang menegaskan bahwa pola tanam semai kering ini dapat menjadi contoh bagi kelompok tani lainnya karena keberhasilan pada proses pembenihan menjadi poin penting dalam mendorong akhir produksi tanaman padi. “Ke depannya kami akan melakukan peningkatan kapasitas para petani klaster Binaan BI NTB untuk mereplikasi pola semai kering benih padi,” ujarnya. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer